Istilah Jamus Kalimahosaddha banyak
versi dan pendapat diantaranya menurut ilmu pewayangan Jawa Istilah Jamus
Kalimahosaddha ditemukan dalam naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis pada
tahun 1157 atau abad ke-12, pada masa pemerintahan Maharaja Jayabaya
di Kerajaan Kediri.
Istilah tersebut jika dipilah menjadi
Kali-maha-usaddha yang bermakna
" Obat mujarab Dewi Kali " Kakawin Bharatayuddha mengisahkan
perang besar antara keluarga pandawa melawan kurawa. pada hari ke-18 panglima pihak kurawa yang
bernama Salya bertempur melawan Yudistira, yudistira melemparkan kitab
pusakanya yang bernama Pusaka Kalimahosaddha kearah Salya, kitab tersebut
berubah menjadi tombak yang menembus dada Salya.
Kisah dalam pewayangan salah satu
kisah pewayangan Jawa menceritakan tentang asal-usul terciptanya pusaka Jamus
Kalimasada, pada mulanya terdapat seorang raja bernama Prabu Kalimantara dari
Kerajaan Nusahantara yang menyerang kahyangan bersama para pembantunya, yaitu
Sarotama dan Ardadedali dengan mengendarai Garuda Banatara, Kalimantara
mengobrak-abrik tempat tinggal para dewa.
Batara Guru raja kahyangan meminta
bantuan Resi Satrukem dari pertapaan Sapta Arga untuk menumpas
Kalimantara, dengan menggunakan kesaktiannya, Satrukem berhasil membunuh
semua musuh para dewa tersebut, jasad mereka berubah menjadi pusaka.
Kalimantara berubah menjadi kitab bernama Jamus Kalimasada, Sarotama dan
Ardadedali masing-masing menjadi panah, sedangkan Garuda Banatara menjadi
payung bernama Tunggul naga.
Satrukem kemudian memungut keempat
pusaka tersebut dan mewariskannya secara turun-temurun, sampai kepada cicitnya
yang bernama Resi Wyasa atau Abyasa, ketika kelima cucu Abyasa, yaitu para
Pandawa membangun kerajaan baru bernama Amarta, pusaka-pusaka tersebut pun
diwariskan kepada mereka sebagai pusaka yang dikeramatkan dalam istana.
Di antara pusaka-pusaka Kerajaan
Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat utama. Kisah-kisah pedalangan
banyak yang bercerita tentang upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri
Kalimasada, meskipun demikian pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat
di rebut oleh Yudistira dan keempat adiknya.
Prabu Darmakusuma alias prabu
Yudistira dari negara Amarta, setelah semua saudaranya ( Pandawa ) meninggal,
beliau mengembara ke segala penjuru dunia, beliau tidak dapat meninggal dunia
selama beliau memegang jimat pusaka " Jamus Kalimasada ". dan beliau
mencari ada manusia yang dapat membaca dan membabar makna jimat pusaka
miliknya, sampai akhirnya beliau mengembara ke Tanah Jawa.
Jamus Kalimasada menjadi
pegangan aji Raja Ngamarta ialah Puntadewa Kalimausadha dalam kisah pewayangan
di Jawa, Berawal dari Prabu Yudhistira ( Tertua dan Panca Pandawa ) memiliki
ajian ( kesaktian ) yaitu serat Kalimosodo yang diambil dari kata Kalimausadha.
Kalima ( lima ) usadha ( jamu, jampi, obat ).
Jadi Kalimausadha adalah lima obat
atau lima ajaran untuk mencapai kemuliaan serta keluhuran untuk memayu hayuning
jagad ( melestarikan dunia ) dan bisa mendapatkan penghargaan luhur dan utama, karena
mampu bebas dari godaan nafsu. Kelima obat itu adalah setia, teguh hati, benar,
pandai, dan susila. Kelima obat itu harus di ramu menjadi satu, jika tidak
lengkap maka tujuan hidup ini sulit tercapai.
Misalnya, jika orang yang jujur tapi
tidak pandai akan mudah ditipu, dia akan mengalami kesengsaraan, apabila orang
itu pandai tapi tidak mengerti tatakrama
atau susila, maka dia juga akan tidak bisa mencapai kemuliaan.
Orang yang teguh hati, tapi tidak
benar akhirnya juga tidak mencapai kemuliaan dan orang yang merasa benar tapi
tidak teguh hati juga tidak bisa mencapai tujuan akhir, demikian pula orang
yang selalu mengerti susila, tapi tidak jujur, juga tidak bisa mencapai
kemuliaan.
Demikian kelimanya itu harus lengkap
agar mencapai kemuliaan dan keluhuran. Sebenarnya Kalimasada adalah nama sebuah
pusaka dalam dunia pewayangan yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa ( Yudistira )
pemimpin para Pandawa dan pusaka ini
berwujud kitab serta merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam
Kearajaan Amarta.
Adapun istilah Istilah Jamus
Kalimahosaddha dalam versi Islam kata Kalimasada
berasal dari kata Kalima Syahadat yaitu sebuah kalimat utama dalam ajaran
islam. kalimat tersebut berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang tunggal
serta Nabi Muhammad sebagai utusannya,
Banyak pendapat istilah Jamus
Kalimasada sebenarnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga salah seorang penyebar
agama Islam dipulau Jawa pada abad ke-16. Sunan Kalijaga menggunakan
wayang kulit sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat
Syahadat kedalam dunia pewayangan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa istilah Kalimahosaddha
sudah di kenal masyarakat Jawa sejak beberapa abad sebelum munculnya Sunan
Kalijaga, kemungkinan yang terjadi adalah Sunan Kalijaga memadukan istilah Kalimahosaddha dengan Kalimat Syahadat menjadi Kalimasada sebagai sarana untuk
berdakwah.
Keberhasilan
perjuangan Sunan Kalijaga tersebut, ternyata menjadi catatan sejarah yang
berharga bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi kaum muslimin terutama di tanah
Jawa, masyarakat Jawa yang waktu itu masih banyak menganut kepercayaan lama
tidak ditentang adat istiadatnya.
Sunan
Kalijaga mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat, beliau juga mampu
memadukan kebudayaan lama masyarakat dengan budaya Islam, Beliau dikenal
sebagai sosok wali yang mempunyai banyak ilmu dan berbagai macam karomah dan
keajaiban dalam hidupanya, Kalau sekarang kita mengenal adanya
ajaran Islam Kejawen, beliaulah yang menciptakan.
Tokoh ini memang terkenal sebagai
ulama sekaligus budayawan di Tanah Jawa Ilmu ini sering disebut juga dengan
ilmu Puji Dina atau Jamus Kalimasada yang sejak zaman dahulu menjadi pegangan
Sunan Kalijaga siapa yang menjalani akan memiliki kekuatan yang ampuh serta
bertuah secara lahir maupun batin,
Sunan Kalijaga memang terkenal sebagai
ulama sekaligus budayawan di Tanah Jawa Ilmu ini sering disebut juga dengan
ilmu Puji Dina atau Jamus Kalimasada, sejak zaman dahulu menjadi pegangan Sunan
Kalijaga yang sudah di ubah
versi ajaran agama Islam.
Banyak
para Ahli Hikmah mengupas pengetahuan tentang ilmu rahasia, khasiat dari Ilmu Jamus Kalimosodho bahkan sudah beratus-ratus tata cara dan rahasia,
khasiat tersebut. Beberapa
jenis ilmu ini memiliki hikmah
sangat besar, Hal ini untuk
membantu menghadapi tantangan dan kendala dalam kehidupan dan juga bisa
melahirkan keajaiban - keajaiban dalam kehidupan manusia.
Adapun jenis Ilmu apapun, orientasinya nilai pada suatu
keberhasilan, Tidak ubahnya seperti api ia bisa ada
dari usaha yang berbeda-beda, pada zaman dulu untuk mendapatkan api orang
melakukannya berbagai macam cara misalnya dengan menggosok-gosokkan ke sebuah
kayu atau ada yang membenturkan batu pada daun kering untuk memperoleh api.
Ketika peradaban dunia sudah maju dan berkembang, maka manusia
tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkan sebuah api, bisa mendapatkan api cukup
dengan menekam kompor gas atau menekan tombol korek, Dalam artian jika dengan cara yang sederhana bisa menghasilkan
sebuah api, kenapa kita harus susah dan repot seperti pada zaman dulu.
Dan tentunya sebagai seorang
pengamal ilmu harus menghormati perbedaan tata cara dan dalam pengamalan
tersebut, Sebab hakikat dari ratusan bahkan ribuan perbedaan itu adalah sebagai
penentu bagi kita yang mana yang paling baik dan paling cocok, maka kita
seharusnya bersyukur akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, karena perbedaan
adalah rahmat Allah.
Kami
mengijazahkan program keilmuan yang mudah di mengerti dan sederhana untuk
menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman sekarang. Ilmu Jamus Kalimosodho banyak serat akan manfaat serta memiliki pengamalan yang
mudah, sehingga kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya. Adapun manfaat Ilmu Jamus Kalimosodho antara lain :
A . Pemilik ilmu ini Jangan menyumpah atau
mengumpat akan terjadi. Jika dipukul dengan tangan kosong, senjata tajam, tembakan, benda
tumpul, atau jika tidak sengaja ditabrak kendaraan maka tidak terjadi apa-apa.
Segala pukulan atau serangan itu akan terhenti dalam jarak satu kilan.
Menyatukan hati orang agar saling mencintai, Untuk keharmonisan rumah tangga.
Menumbuhkan cinta dihati orang, Sarana menyatukan hati orang agar saling
mencintai. Dibukakan rahasia
hidup, maupun didalam mencari rezeki.
B . Mengisi
benda biasa menjadi benda bertuah. Membuat uang bibit rezeki,pelaris segala
usaha. Membuka pintu rezeki yang seret agar lancar, Memudahkan dalam meraih kesukesesan. Agar menjual
rumah, tanah, terjual dengan cepat,Masuk ke alam ghaib, Menundukkan makhluk ghaib. Membuka indera
keenam. Agar batin menjadi peka dan mendapat ketentraman hati, Diberi kemudahan
didalam memahami arti hidup, Dibukakan
rahasia di beri kemudahan mencari ilmu, Menguatkan anggota tubuh yang lemah,
C . Mencari
alamat lewat mimpi sesuatu yang belum di ketahui, Mengobati penyakit baik
penyakit yang ringan maupun penyakit yang sudah parah. Menolong orang sakit
susah matinya agar di beri kemudahan akhir hayatnya. Melemahkan anggota tubuh
yang mati kaku. Agar dapat ikan dalam
memancing, Mencari sumber mata air. Pengamal ilmu ini tidak akan terserang penyakit
berat, Jika diobati dengan ilmu ini orang yang sakit tidak mendapat kesembuhan
biasanya sisakit akan menemui ajalnya. Dan manfaat lainnya. ( Di Maharkan. Hub
: 0852 4624 5567 )
KETERANGAN
1
. Adapun mengenai Mas kawin keilmuan atau Mahar keilmuan di atas, untuk
menghargai waktu Kami dalam menyediakan syarat dan bahan Khotaman ilmu jarak
jauh serta layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk
fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan pelajari.
2
. Bagi Anda yang berminat dengan program ini di persilahkan datang langsung ke
Majelis kami, Atau bisa di pelajari dari jarak jauh, tidak perlu datang
kealamat kami dan penyempurnaan keilmuan bisa di pandu lewat jarak jauh (
Keilmuan di atas bisa diwariskan/diturunkan kepada anak keturunan atau orang
lain )
3
. Kita akui yang namanya ilmu gaib/spiritual memang sukar untuk di pelajari oleh
sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah
Karomah + Garam asmak bertujuan untuk penyelaras agar keilmuan yang di pelajari
akan mudah serta mempercepat dan memperlancar dalam mengamalkan keilmuan apa
pun.