Ismu Zikir Allah atau sering di sebut Ilmu Ismul A’zhom merupakan Nama Allah Yang Agung, Ismul, isim, asma’ yang artinya Nama, Al-azhom yang artinya Maha Agung. Seperti halnya Asmaul Husnah, ismul Azhom juga sangat terkenal dalam amalan doa kaum muslimin.
Telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa Rasulullah mendengar seorang laki-laki berdoa Ya Allah, aku memohon kepadamu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara dengannya
Lantas Rasulullah berkata : “ engkau telah memohon
kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan
diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud,
Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra )
Ketahuilah, bahwa jari-jari Tangan kita
(dari kelingking hingga ibu jari pada kedua tangan) tertulis Asma " Allah
", maka angkatlah kedua tanganmu sebatas bahumu tinggikanlah Asma’ Allah
itu ketika Anda berdo'a dan janganlah kita merusaknya dengan memegang (mengambil)
sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya hingga perintah dipotong tangan
di dalam Kalam yang Maha Sempurna itu akan berlaku bagi siapa saja yang
mencuri.
Sembilan puluh sembilan Asmaul Husna berada digaris tangan Telapak
Tangan Anda yg mana sebelah Kanan tertulis 18 (Angka Arab) dan Kiri 81 (Angka
Arab), maka itu kenalilah Af'al, Asma, Sifat dan Dzatnya yang Maha Jalal (Maha
Agung), Jamal (Maha Indah) dan Kamal (Maha Sempurna).
Asma'ul Husna memiliki banyak Rahasia dan Keutamaannya dikarenakan setiap Kalimat memiliki arti : Lafadz, Makna maupun Haqiqatnya yang berlapis-lapis. Rasulallah bersama para Sahabatnya juga para Aulia serta para Ulama, disamping mencari Rahasia Kedalaman disetiap Asma Allah sebagai peningkatan Iman,
Asma'ul Husna memiliki banyak Rahasia dan Keutamaannya dikarenakan setiap Kalimat memiliki arti : Lafadz, Makna maupun Haqiqatnya yang berlapis-lapis. Rasulallah bersama para Sahabatnya juga para Aulia serta para Ulama, disamping mencari Rahasia Kedalaman disetiap Asma Allah sebagai peningkatan Iman,
Mereka mengamalkan Asmaul Husna
ini sebagai tambahan zikir dan pelengkap doa-doa mereka sesuai dengan perintah
Allah Taala di dalam Kitabnya yang jelas (Al Mubiin). Asma Allah ( Ismu Dzat )
dari sisi Asal dan Perubahan Lafadznya, yakni sebagai berikut : ALLAH … ALLAH ... ALLAH ... Lafadz “ Allah “ adalah
Ismu Dzat Wajibul Wujud ( nama dzat yang wajib adanya), jika nama ini disebut
maka nama-namanya yang lain ikut terpanggil, tetapi jika nama yang lain disebut
maka nama-namanya yang lain tidak ikut terpanggil.
Dari sumber lafadz “ Allah ”
maka berkembanglah rahasia yang lain dan mulailah terungkap tentang makna angka
4, misalnya Pengenalan ilmu marifat ada 4 : Af’al, Asma, Sifat dan Dzat, Ilmu
Syariat ada 4 : Ibadah, Muamalah, Munakahat dan Jinayat, Kitab Utama ada 4 : Taurot,
Zabur, Injil dan Al Quran. Tasbih ada 4 : Subhanallah, Alhamdulillah, Lailaahaillaah dan
Allahu Akbar, Malaikat ada 4 : Jibril, Minka`il, Isrofil dan Izro`il.
Kholafaur
Rosyidin ada 4 : Abu Bakar , Umar, Utsman dan Ali, Mujtahid ada 4 : Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan
Imam Hambali, Musim ada 4 : Musim Panas,
Musim Dingin, Musim Semi dan Musim Gugur, Dasar Hitungan ada 4 : Satuan,
Puluhan, Ratusan dan Ribuan, Tabiat ada 4 : Panas, Dingin, Basah dan Kering,
Jangka waktu ada 4 : Hari, Minggu, Bulan dan Tahun, Waktu ada 4, yaitu ;
detiko, detik, menit dan Jam dan lain sebagainya.
Lafadz Allah (Ismu Dzat) ini
merupakan nama yang paling Agung dari nama-namanya yang lain dapat juga disebut
kepalanya Asmaul Husna, lafadz ini memiliki banyak rahasia pada setiap hurufnya
dan temukanlah Natijah setiap hurufnya lalu temukan juga Tsamroh setap cabang
hurufnya, terdapat pada 4 huruf Asma Allah (bahasa arab), sbb :
1. ALLAH : masih
sempurna ke-4 hurufnya, artinya : Nama Dzat yang wajib disembah dan wajib adanya,
Lafadz ini terdiri dari 4 huruf yang merupaka Isyaroh bahwa Allah Swt itu
memiliki Af’al, Asma, Sifat dan Dzat dan didalam ajaran tauhid ada rahasia
angka 4 yang harus kita pelajari dan Imani yakni tentang Mentauhidkan
Af’alullah ( pekerjaan/perbuatan Allah ), Mentauhidkan Asma’ullah ( 99
nama-nama Allah ),
2. LILLAAHI : Dibuang Alif, artinya : Karena Allah inilah
tujuan segala Ibadah apapun, Semua makhluk diciptakan oleh Allah, Semua makhluk
menghadap kehadirat Allah, Semua makhluq bertanggung jawab kepada Allah, Semua
Makhluk dalam kekuasaan Allah, Semua Makhluk dalam pengawasan Allah, Semua
Makhluk akan kembali kepada Allah, Semua Ibadah ditujukan kepada Allah, Semua
Amalan hasilnya diserahkan kepada Allah, Semua kejadian dari Allah dan
lain-lain.
3. LAHU : Dibuang Alif dan Lam awal, Artinya : baginya atau
kepunyaannya. Pada lafadz ini memiliki makna Allah berfirman : “ adalah
Kepunyaan Allah apa yang ada di (7 lapis) Langit dan di (7 lapis) Bumi ”
Dari ayat ini jelas sekali bahwa semua ini adalah makhluknya dan setiap makhluknya adalah miliknya dan baginya bebas tanpa paksaan dari siapapun untuk mengambil dan menghilangkan makhluknya, untuk mengampuni atau menyiksa makhluknya, untuk menjadikan atau tidak, memberi atau tidak, karena semua ini adalah Makhluknya.
Dari ayat ini jelas sekali bahwa semua ini adalah makhluknya dan setiap makhluknya adalah miliknya dan baginya bebas tanpa paksaan dari siapapun untuk mengambil dan menghilangkan makhluknya, untuk mengampuni atau menyiksa makhluknya, untuk menjadikan atau tidak, memberi atau tidak, karena semua ini adalah Makhluknya.
4.
LAA : Dibuang Alif, Lam Awal dan Ha’ Artinya : LAA Nafiyyah maksudnya : Jika
aku berkata LAA (Tidak ada Tuhan), maka Tujuannya adalah ILLAA (hanya Allah)
begitu sebaliknya jika aku berkata ILLAA (hanya Allah) maka Tujuannya adalah
LAA (Tidak ada Tuhan)”.
LAA adalah Nafi sedangkan ILLAA adalah Itsbat, Nafi
mengandung Itsbat dan Itsbat mengandung Nafi tidak bisa bercerai antara Itsbat dan
Nafi, ILAAH adalah Munfi (yang ditiadakan) sedangkan lafaz ALLAH adalah Mutsbat
(yang ditetapkan). LAA ILAAHA (ditenggelamkan) ILLAAH (dimunculkan), LAA ILAAHA
(ditiadakan) ILLAAH (ditetapkan).
5. AL : Dibuang Lam kedua dan Ha` Artinya : AL
(alif lam) Ma’rifat bukan Nakiroh yang selama ini kita sembah, yakni : Tuhan
yang kita sembah bukan yang Nakiroh (Umum dan Banyak) tetapi yang semarifat-marifatnya
(sekhusus-khususnya), yaitu : ALLAH, jikalaukita berdzikir dengan lafadz
Nakiroh, seperti : ILAAHUN, ILAAHUN, ILAAHUN tentunya keyaqinan kita akan
bercabang, karena yang dipanggil-panggil dan yang disebut-sebut adalah Tuhan
yang Umum dan Banyak.
6. HU : Dibuang Alif, Lam awal dan Lam kedua, merupakan
asal dari lafadz HUU atau HUWA yang Artinya Dzat. Firman Allah Surah Al Ikhlas ayat 1 : “
Katakanlah (ya Muhammad) Hu ( Dzat yang Maha Sempurna yang dinamai) Allah yang
Maha Esa (Tunggal) ”. Ketahuilah arti kata “ Dzat ” yang sering kita dengar
jaganlah diartinya bahwa Allah itu bertitik, bernoktah, berunsur,dll,
Karena
itu semua makhluk ciptaannya tetapi maksud dari DZAT yang dimaksud adalah hanya
sebuah kata yang mendekati kepada yang benar agar mudah dipahami perihal konsep
Ketuhanan, dan janganlah Dzat disini diartikan yang sesungguhnya karena bisa
salah menyangka dan salah memaknainya inilah Qoul yang benar
7. AH : Dibuang Lam
awal dan lam kedua, didalam bahasa Arab lafadz ini merupakan singkatan dari
lafadz INTAHAA yang Artinya Kesudahan (Akhiran), maksudnya adalah didalam
perjalanan mencari Allah SWT yang Zhohir maupun yang Bathin ada permulaan dan
ada kesudahannya (akhirannya), maka jika sudah berdzikir kalimat AH AH AH di
Qolbi Robbani (bukan di Qolbi Bathiniyyah) berarti perjalanannya sudah sampai
Tujuan, sudah sampai diperbatasan, berlayar sudah sampai dipulau.
8. ALIF : Dibuang
Lam awal, Lam kedua dan Ha`, ini merupakan Huruf yang Tunggal (Wahdaniyyah) dan
Berdiri Sendiri tanpa butuh bantuan siapapun (Qiyamuhu Binafsihi), jika diberi
Harokat Fathah, Kasroh dan Dhomah maka akan berbunyi A, I, U bahkan E dan O pun didalam Ilmu
Tasawuf dipahami bahwa itu semua adalah Dzikir menyebut nama “Allah”.
Ketahuilah
bahwa disetiap bunyi apapun di alam jagat raya ini pada haqiqatnya berdzikir ALLAH, ALLAH, ALLAH, maka terbitnya bunyi itu
dari 4 unsur yang sering kita dengar, yakni : dari Api, Anasir Angin, Tanah dan
dari Air. Misalnya Jam Dinding, Detak Jantung kita dan lain-lain baik yang
berdentum, berdesir, berderu, berdentang dan lain-lain. coba heningkan hati dan
pikiran kita sejenak lalu dengarkan suara-suara alam semesta yang setiap saat
menegur kita untuk selalu mengingat Allah, Allah, Allah, secara berkekalan.
9.
TIDAK BERHURUF : Dibuang huruf Alif, Lam
awal, Lam kedua dan Ha, Artinya : Laa Showtun wa Laa Harfun yakni tidak ada
suara dan tidak ada rupa, inilah yang disebut dgn Kalam Allah yang Qodim
(terdahulu), Kalam Allah yang sesungguhnya di Lauhil Mahfuzh. Kalam di Lauhil
Mahfuzh ini Allah Swt turunkan kedunia melalui Malaikat Jibril sebagai Tugasnya
menyampaikan Wahyu kepada para Rasul kemudian Kalam ini dikenal sebagai Wahyu
Ilahi, Kalamullah,
Kalamullah yang Qodim itu tidak ada suara dan tidak ada rupa
dan juga tempat yang bernama Lauhil Mahfuzh itu sudah termasuk Alam Lahut
(ketuhanan) maka jirin Jin dan Manusia akan hancur lebur sebelum memasuki Alam
itu, Ketahuilah bahwa Kalam atau Mutakalimun adalah Sifat Allah dan hanya Dzat
Allah saja yang Laa maujuda illallah, yakni tidak ada yang berwujud kecuali
hanya Allah Swt yang wajib adanya.
Marilah kita pandang dari sudut lain,
yakni kita pandang dari segi pragmatis maka kandungan Ismul A’zhom atau Zikir Allah dan isi di
dalamnya bukan hanya ilmu pengetahuan yang lahir dan batin saja, tetapi juga dapat
membantu menghadapi tantangan dan kendala dalam kehidupan dan juga bisa
melahirkan keajaiban - keajaiban dalam kehidupan manusia.
Dalam kitab-kitab Ulama Sufi menafsirkan Zikir Allah tidak menonjokan segi Ilmu Fikihnya
melainkan dari segi Ilmu hikmah, di dalamnya tersimpan
ratusan bahkan ribuan rahasia dan keutamaan yang teramat agung, baik dalam
kandungan arti, hikmah serta kegunaannya. Oleh sebab itu harus di kaji
dan di pahami, pada umumnya hanya sedikit sekali yang mengetahui.
Dengan kurangnya pengetahuan mengenai akan
rahasia dan manfaatnya yang terkandung dalamnya, Hal ini di karenakan minimnya
rasa keyakinan atau karena sudah tersugesti bahwa kalimah Zikir Allah sudah
sering di baca sehingga menjadi terlalu mudah dan di anggap hal biasa dalam
pikiran kita sendiri, memang pada umumnya manusia berfikir begitu bahwa sesuatu
yang mudah/biasa adalah mudah dan biasa pula rahasia serta manfaatnya.
Banyak para Auliya, ahli
Hikmah yang di karuniai pengetahuan tentang Ilmu rahasia, khasiat dan keutamaan
serta pengamalannya. Terkadang suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya, tetapi
yang membedakan tata cara pengamalan dan penggunaannya, Yang menjadi pertanyaan
sekarang ..... ?. Bagaimana khasiat atau keutamaannya bisa di realisasikan
dalam kehidupan kita sehari-hari ..... ?.
Kami mengijazahkan program keilmuan yang
mudah di mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman
sekarang. Ilmu Ismul A’zhom atau Zikir Allah banyak serat akan manfaat baik
untuk berbagai tujuan serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga
kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya. Adapun Ilmu Zikir Allah/Ismul A’zhom dan
manfaat antara lain :
KAROMAH ZIKIR ALLAH
A . Menyatukan diri dengan Allah Swt. Bertemu dengan Rasullah Saw. Mengundang para wali atau ulama yang sudah meninggal. Mendatangkan malaikat, jin atau khodam kealam nyata. Mendatangkan makhluk gaib kealam nyata. Memiliki kekebalan anti cukur, Agar di kasihi dan di senangi orang banyak. Agar awet muda. Disayang oleh atasan dalam bekerja. Menarik dan melancarkan rezeki. Mendeteksi tempat yang ada harta pusaka ,harta karun. Menarik benda pusaka,bertuah.
A . Menyatukan diri dengan Allah Swt. Bertemu dengan Rasullah Saw. Mengundang para wali atau ulama yang sudah meninggal. Mendatangkan malaikat, jin atau khodam kealam nyata. Mendatangkan makhluk gaib kealam nyata. Memiliki kekebalan anti cukur, Agar di kasihi dan di senangi orang banyak. Agar awet muda. Disayang oleh atasan dalam bekerja. Menarik dan melancarkan rezeki. Mendeteksi tempat yang ada harta pusaka ,harta karun. Menarik benda pusaka,bertuah.
B . Mendeteksi dan membuang penyakit, Terapi
mengobati berbagai macam penyakit. Membuka pendengarn dan penglihatan batin
bagi yang terganggu penglihatan dan pendengarannya. Membuka daya magnet dalam
tubuh. Agar bisa berbagai bahasa apa saja lewat laduni. Memiliki bela diri
secara gaib. Memiliki pukulan dasyat yang mematikan. Mementalkan musuh yang
menyerang. Membangkitkan tenaga gaib
dalam tubuh. Membuka gerakan batin. Membuka kontak batin jarak jauh. Mengusir
penunggu gaib yang jahat pada suatu tempat.
C . Mengeluarkan sukma dalam tubuh.
Membuka suara batin. Membuka mata batin. Melihat makhluk gaib. Melihat jarak
jauh. Melihat sejatinya diri. Melihat pelaku pencuri. Membuka pendengaran
batin. Mendengan suara makhluk gaib dialam nyata. Kontak batin fikiran orang.
Memasukkan makhluk gaib dalam tubuh. Mengeluarkan makhluk gaib dalam tubuh. Menghancurkan
makhluk gaib. Menyingkirkan hujan dan memindahkan mendung. Agar segala hajat cepat terkabul. Mendapat
keberkahan dalam segala urusan agama dan dunia. Dan manfaat lainnya ( Di Maharkan. Hub
: 0852 4624 5567 )
KETERANGAN
1 . Adapun mengenai Mas kawin keilmuan
atau Mahar keilmuan di atas, untuk menghargai waktu Kami dalam menyediakan syarat
dan bahan Khotaman ilmu jarak jauh serta layanan jasa spiritual, Sedangkan yang
Anda maharin adalah bentuk fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan pelajari.
2 . Bagi Anda yang berminat dengan program
ini di persilahkan datang langsung ke Majelis kami, Atau bisa di pelajari
dari jarak jauh, tidak perlu datang kealamat kami dan penyempurnaan keilmuan bisa
di pandu lewat jarak jauh ( Keilmuan di atas bisa diwariskan/diturunkan kepada
anak keturunan atau orang lain )
3 . Kita akui yang namanya ilmu gaib/spiritual
memang sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat
Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah + Garam asmak bertujuan untuk penyelaras
agar keilmuan yang di pelajari akan mudah serta mempercepat dan memperlancar
dalam mengamalkan keilmuan apa pun