Thursday, January 29, 2015

Ilmu Ismu Azhom



Ismu Zikir Allah atau sering di sebut Ilmu Ismul A’zhom merupakan Nama Allah Yang Agung, Ismul, isim, asma’ yang artinya Nama, Al-azhom  yang artinya Maha Agung. Seperti halnya Asmaul Husnah, ismul Azhom juga sangat terkenal dalam amalan doa kaum muslimin. 

Telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa Rasulullah mendengar seorang laki-laki berdoa Ya Allah, aku memohon kepadamu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara dengannya

Lantas Rasulullah berkata : “ engkau telah memohon kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra )

Ketahuilah, bahwa jari-jari Tangan kita (dari kelingking hingga ibu jari pada kedua tangan) tertulis Asma " Allah ", maka angkatlah kedua tanganmu sebatas bahumu tinggikanlah Asma’ Allah itu ketika Anda berdo'a dan janganlah kita merusaknya dengan memegang (mengambil) sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya hingga perintah dipotong tangan di dalam Kalam yang Maha Sempurna itu akan berlaku bagi siapa saja yang mencuri. 

Sembilan puluh sembilan Asmaul Husna berada digaris tangan Telapak Tangan Anda yg mana sebelah Kanan tertulis 18 (Angka Arab) dan Kiri 81 (Angka Arab), maka itu kenalilah Af'al, Asma, Sifat dan Dzatnya yang Maha Jalal (Maha Agung), Jamal (Maha Indah) dan Kamal (Maha Sempurna).

Asma'ul Husna memiliki banyak Rahasia dan Keutamaannya dikarenakan setiap Kalimat memiliki arti : Lafadz, Makna maupun Haqiqatnya yang berlapis-lapis. Rasulallah bersama para Sahabatnya juga para Aulia serta para Ulama, disamping mencari Rahasia Kedalaman disetiap Asma Allah sebagai peningkatan Iman, 

Mereka mengamalkan Asmaul Husna ini sebagai tambahan zikir dan pelengkap doa-doa mereka sesuai dengan perintah Allah Taala di dalam Kitabnya yang jelas (Al Mubiin). Asma Allah ( Ismu Dzat ) dari sisi Asal dan Perubahan Lafadznya, yakni sebagai berikut :  ALLAH … ALLAH ... ALLAH ... Lafadz “ Allah “ adalah Ismu Dzat Wajibul Wujud ( nama dzat yang wajib adanya), jika nama ini disebut maka nama-namanya yang lain ikut terpanggil, tetapi jika nama yang lain disebut maka nama-namanya yang lain tidak ikut terpanggil. 

Dari sumber lafadz “ Allah ” maka berkembanglah rahasia yang lain dan mulailah terungkap tentang makna angka 4, misalnya Pengenalan ilmu marifat ada 4 : Af’al, Asma, Sifat dan Dzat, Ilmu Syariat ada 4 : Ibadah, Muamalah, Munakahat dan Jinayat, Kitab Utama ada 4 : Taurot, Zabur, Injil dan Al Quran. Tasbih ada 4 :  Subhanallah, Alhamdulillah, Lailaahaillaah dan Allahu Akbar, Malaikat ada 4 : Jibril, Minka`il, Isrofil dan Izro`il. 

Kholafaur Rosyidin ada 4 : Abu Bakar , Umar, Utsman dan Ali, Mujtahid ada 4 :  Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali, Musim ada 4 : Musim Panas, Musim Dingin, Musim Semi dan Musim Gugur, Dasar Hitungan ada 4 : Satuan, Puluhan, Ratusan dan Ribuan, Tabiat ada 4 : Panas, Dingin, Basah dan Kering, Jangka waktu ada 4 : Hari, Minggu, Bulan dan Tahun, Waktu ada 4, yaitu ; detiko, detik, menit dan Jam dan lain sebagainya.

Lafadz Allah (Ismu Dzat) ini merupakan nama yang paling Agung dari nama-namanya yang lain dapat juga disebut kepalanya Asmaul Husna, lafadz ini memiliki banyak rahasia pada setiap hurufnya dan temukanlah Natijah setiap hurufnya lalu temukan juga Tsamroh setap cabang hurufnya, terdapat pada 4 huruf Asma Allah (bahasa arab), sbb :

1. ALLAH : masih sempurna ke-4 hurufnya, artinya : Nama Dzat yang wajib disembah dan wajib adanya, Lafadz ini terdiri dari 4 huruf yang merupaka Isyaroh bahwa Allah Swt itu memiliki Af’al, Asma, Sifat dan Dzat dan didalam ajaran tauhid ada rahasia angka 4 yang harus kita pelajari dan Imani yakni tentang Mentauhidkan Af’alullah ( pekerjaan/perbuatan Allah ), Mentauhidkan Asma’ullah ( 99 nama-nama Allah ), 

2. LILLAAHI : Dibuang Alif, artinya : Karena Allah inilah tujuan segala Ibadah apapun, Semua makhluk diciptakan oleh Allah, Semua makhluk menghadap kehadirat Allah, Semua makhluq bertanggung jawab kepada Allah, Semua Makhluk dalam kekuasaan Allah, Semua Makhluk dalam pengawasan Allah, Semua Makhluk akan kembali kepada Allah, Semua Ibadah ditujukan kepada Allah, Semua Amalan hasilnya diserahkan kepada Allah, Semua kejadian dari Allah dan lain-lain. 

3. LAHU : Dibuang Alif dan Lam awal, Artinya : baginya atau kepunyaannya. Pada lafadz ini memiliki makna Allah berfirman : “ adalah Kepunyaan Allah apa yang ada di (7 lapis) Langit dan di (7 lapis) Bumi ”

Dari ayat ini jelas sekali bahwa semua ini adalah makhluknya dan setiap makhluknya adalah miliknya dan baginya bebas tanpa paksaan dari siapapun untuk mengambil dan menghilangkan makhluknya, untuk mengampuni atau menyiksa makhluknya, untuk menjadikan atau tidak, memberi atau tidak, karena semua ini adalah Makhluknya.

4. LAA : Dibuang Alif, Lam Awal dan Ha’ Artinya : LAA Nafiyyah maksudnya : Jika aku berkata LAA (Tidak ada Tuhan), maka Tujuannya adalah ILLAA (hanya Allah) begitu sebaliknya jika aku berkata ILLAA (hanya Allah) maka Tujuannya adalah LAA (Tidak ada Tuhan)”. 

LAA adalah Nafi sedangkan ILLAA adalah Itsbat, Nafi mengandung Itsbat dan Itsbat mengandung Nafi tidak bisa bercerai antara Itsbat dan Nafi, ILAAH adalah Munfi (yang ditiadakan) sedangkan lafaz ALLAH adalah Mutsbat (yang ditetapkan). LAA ILAAHA (ditenggelamkan) ILLAAH (dimunculkan), LAA ILAAHA (ditiadakan) ILLAAH (ditetapkan).

5. AL : Dibuang Lam kedua dan Ha` Artinya : AL (alif lam) Ma’rifat bukan Nakiroh yang selama ini kita sembah, yakni : Tuhan yang kita sembah bukan yang Nakiroh (Umum dan Banyak) tetapi yang semarifat-marifatnya (sekhusus-khususnya), yaitu : ALLAH, jikalaukita berdzikir dengan lafadz Nakiroh, seperti : ILAAHUN, ILAAHUN, ILAAHUN tentunya keyaqinan kita akan bercabang, karena yang dipanggil-panggil dan yang disebut-sebut adalah Tuhan yang Umum dan Banyak. 

6. HU : Dibuang Alif, Lam awal dan Lam kedua, merupakan asal dari lafadz HUU atau HUWA yang Artinya Dzat.  Firman Allah Surah Al Ikhlas ayat 1 : “ Katakanlah (ya Muhammad) Hu ( Dzat yang Maha Sempurna yang dinamai) Allah yang Maha Esa (Tunggal) ”. Ketahuilah arti kata “ Dzat ” yang sering kita dengar jaganlah diartinya bahwa Allah itu bertitik, bernoktah, berunsur,dll, 

Karena itu semua makhluk ciptaannya tetapi maksud dari DZAT yang dimaksud adalah hanya sebuah kata yang mendekati kepada yang benar agar mudah dipahami perihal konsep Ketuhanan, dan janganlah Dzat disini diartikan yang sesungguhnya karena bisa salah menyangka dan salah memaknainya inilah Qoul yang benar

7. AH : Dibuang Lam awal dan lam kedua, didalam bahasa Arab lafadz ini merupakan singkatan dari lafadz INTAHAA yang Artinya Kesudahan (Akhiran), maksudnya adalah didalam perjalanan mencari Allah SWT yang Zhohir maupun yang Bathin ada permulaan dan ada kesudahannya (akhirannya), maka jika sudah berdzikir kalimat AH AH AH di Qolbi Robbani (bukan di Qolbi Bathiniyyah) berarti perjalanannya sudah sampai Tujuan, sudah sampai diperbatasan, berlayar sudah sampai dipulau.

8. ALIF : Dibuang Lam awal, Lam kedua dan Ha`, ini merupakan Huruf yang Tunggal (Wahdaniyyah) dan Berdiri Sendiri tanpa butuh bantuan siapapun (Qiyamuhu Binafsihi), jika diberi Harokat Fathah, Kasroh dan Dhomah maka akan berbunyi  A, I, U bahkan E dan O pun didalam Ilmu Tasawuf dipahami bahwa itu semua adalah Dzikir menyebut nama “Allah”. 

Ketahuilah bahwa disetiap bunyi apapun di alam jagat raya ini pada haqiqatnya berdzikir  ALLAH, ALLAH, ALLAH, maka terbitnya bunyi itu dari 4 unsur yang sering kita dengar, yakni : dari Api, Anasir Angin, Tanah dan dari Air. Misalnya Jam Dinding, Detak Jantung kita dan lain-lain baik yang berdentum, berdesir, berderu, berdentang dan lain-lain. coba heningkan hati dan pikiran kita sejenak lalu dengarkan suara-suara alam semesta yang setiap saat menegur kita untuk selalu mengingat Allah, Allah, Allah, secara berkekalan.

9. TIDAK BERHURUF  : Dibuang huruf Alif, Lam awal, Lam kedua dan Ha, Artinya : Laa Showtun wa Laa Harfun yakni tidak ada suara dan tidak ada rupa, inilah yang disebut dgn Kalam Allah yang Qodim (terdahulu), Kalam Allah yang sesungguhnya di Lauhil Mahfuzh. Kalam di Lauhil Mahfuzh ini Allah Swt turunkan kedunia melalui Malaikat Jibril sebagai Tugasnya menyampaikan Wahyu kepada para Rasul kemudian Kalam ini dikenal sebagai Wahyu Ilahi, Kalamullah, 

Kalamullah yang Qodim itu tidak ada suara dan tidak ada rupa dan juga tempat yang bernama Lauhil Mahfuzh itu sudah termasuk Alam Lahut (ketuhanan) maka jirin Jin dan Manusia akan hancur lebur sebelum memasuki Alam itu, Ketahuilah bahwa Kalam atau Mutakalimun adalah Sifat Allah dan hanya Dzat Allah saja yang Laa maujuda illallah, yakni tidak ada yang berwujud kecuali hanya Allah Swt yang wajib adanya.

Marilah kita pandang dari sudut lain, yakni kita pandang dari segi pragmatis maka kandungan Ismul A’zhom atau Zikir Allah dan isi di dalamnya bukan hanya ilmu pengetahuan yang lahir dan batin saja, tetapi juga dapat membantu menghadapi tantangan dan kendala dalam kehidupan dan juga bisa melahirkan keajaiban - keajaiban dalam kehidupan manusia.

Dalam kitab-kitab Ulama Sufi menafsirkan Zikir Allah tidak menonjokan segi Ilmu Fikihnya melainkan dari segi Ilmu hikmah, di dalamnya tersimpan ratusan bahkan ribuan rahasia dan keutamaan yang teramat agung, baik dalam kandungan arti, hikmah serta kegunaannya.  Oleh sebab itu harus di kaji dan di pahami, pada umumnya hanya sedikit sekali yang mengetahui. 

Dengan kurangnya pengetahuan mengenai akan rahasia dan manfaatnya yang terkandung dalamnya, Hal ini di karenakan minimnya rasa keyakinan atau karena sudah tersugesti bahwa kalimah Zikir Allah sudah sering di baca sehingga menjadi terlalu mudah dan di anggap hal biasa dalam pikiran kita sendiri, memang pada umumnya manusia berfikir begitu bahwa sesuatu yang mudah/biasa adalah mudah dan biasa pula rahasia serta manfaatnya. 

Banyak para Auliya, ahli Hikmah yang di karuniai pengetahuan tentang Ilmu rahasia, khasiat dan keutamaan serta pengamalannya. Terkadang suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya, tetapi yang membedakan tata cara pengamalan dan penggunaannya, Yang menjadi pertanyaan sekarang ..... ?. Bagaimana khasiat atau keutamaannya bisa di realisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari ..... ?.  

Kami mengijazahkan program keilmuan yang mudah di mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman sekarang.   Ilmu Ismul A’zhom atau  Zikir Allah banyak serat akan manfaat baik untuk berbagai tujuan serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya. Adapun Ilmu Zikir Allah/Ismul A’zhom dan manfaat antara lain :   

KAROMAH ZIKIR ALLAH

A . Menyatukan diri dengan Allah Swt. Bertemu dengan Rasullah Saw. Mengundang para wali atau ulama yang sudah meninggal. Mendatangkan malaikat, jin atau khodam kealam nyata. Mendatangkan makhluk gaib kealam nyata. Memiliki kekebalan anti cukur, Agar di kasihi dan di senangi orang banyak. Agar awet muda. Disayang oleh atasan dalam bekerja. Menarik dan melancarkan rezeki. Mendeteksi tempat yang ada harta pusaka ,harta karun.  Menarik benda pusaka,bertuah.

B . Mendeteksi dan membuang penyakit, Terapi mengobati berbagai macam penyakit. Membuka pendengarn dan penglihatan batin bagi yang terganggu penglihatan dan pendengarannya. Membuka daya magnet dalam tubuh. Agar bisa berbagai bahasa apa saja lewat laduni. Memiliki bela diri secara gaib. Memiliki pukulan dasyat yang mematikan. Mementalkan musuh yang menyerang.  Membangkitkan tenaga gaib dalam tubuh. Membuka gerakan batin. Membuka kontak batin jarak jauh. Mengusir penunggu gaib yang jahat pada suatu tempat.

C . Mengeluarkan sukma dalam tubuh. Membuka suara batin. Membuka mata batin. Melihat makhluk gaib. Melihat jarak jauh. Melihat sejatinya diri. Melihat pelaku pencuri. Membuka pendengaran batin. Mendengan suara makhluk gaib dialam nyata. Kontak batin fikiran orang. Memasukkan makhluk gaib dalam tubuh. Mengeluarkan makhluk gaib dalam tubuh. Menghancurkan makhluk gaib. Menyingkirkan hujan dan memindahkan mendung.  Agar segala hajat cepat terkabul. Mendapat keberkahan dalam segala urusan agama dan dunia. Dan manfaat lainnya ( Di Maharkan. Hub : 0852 4624 5567 )

KETERANGAN 

1 . Adapun mengenai Mas kawin keilmuan atau Mahar keilmuan di atas, untuk menghargai waktu Kami dalam menyediakan syarat dan bahan Khotaman ilmu jarak jauh serta layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan pelajari.

2 . Bagi Anda yang berminat dengan program ini di persilahkan datang langsung ke Majelis kami,  Atau bisa di pelajari dari jarak jauh, tidak perlu datang kealamat kami dan penyempurnaan keilmuan bisa di pandu lewat jarak jauh ( Keilmuan di atas bisa diwariskan/diturunkan kepada anak keturunan atau orang lain ) 

3 . Kita akui yang namanya ilmu gaib/spiritual memang sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah + Garam asmak bertujuan untuk  penyelaras agar keilmuan yang di pelajari akan mudah serta mempercepat dan memperlancar dalam mengamalkan keilmuan apa pun