Wednesday, January 28, 2015

Ilmu Qolbu Quran



.
Al-Quran di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui berbagai cara, antara lain: Malaikat Jibril As memasukkan wahyu itu kedalam hati Nabi Muhammad Saw tanpa memperlihatkan wujud aslinya. beliau tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi.   

Wahyu turun kepada Nabi Muhammad Saw seperti bunyi gemerincing lonceng. cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi Muhammad Saw mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin. 

Malaikat Jibril turun membawa wahyu dan setiap kali mendapat wahyu, beliau lalu menghafalkannya dan mengulangi wahyu yang di terima tepat seperti apa yang telah disampaikan oleh Malaikat Jibril As kepadanya. Al-Qur’an di turunkan dalam 2 periode yang.   

Pertama : Periode Mekkah yaitu saat Nabi Muhammad Saw bermukim di Mekkah ( 610-622 M ) sampai beliau melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat.   

Kedua : Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah ( 622-632 M ). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini di namakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. 

Kitab Al-Qur’an adalah kalam Allah Swt yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw,  di dalamnya terdapat banyak sekali terdapat aneka jenis ilmu. Mulai dari cara bacanya, terjemahnya, penafsirannya serta hikmah dan lain sebagainya yang dapat di peroleh dari Al-Qur’an. 

Tujuan pokok di turunkannya Al-Quran memiliki tiga tujuan pokok : 

1 . Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.   

2 . Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus di ikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif. 

3 . Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus di ikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya, atau dengan kata lain yang lebih singkat, “ Al-Quran adalah petunjuk bagi selunih manusia ke jalan yang harus di tempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. ”  

Pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah Saw, Setiap kali menerima wahyu, Nabi membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang di perintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka, di samping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang di ajarkannya, dan memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah  kurma, dan  lempengan batu, serta pada kepingan  tulang. 

Setelah ayat-ayat yang di turunkan cukup satu surat, Nabi Muhammad Saw memberi nama surat tesebut untuk membedakannya dari yang lain dan penempatan surat di dalam Al-Qur’an. Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-Qur’an juga dilakukan berdasarkan petunjuk beliau.   

Pengumpulannya di lakukan pada masa beliau tersebut berlangsung sampai Al-Qur’an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.  Untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an setiap tahun Jibril As datang kepada Nabi Muhammad Saw untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan beliau dengan cara menyuruhnya mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah di wahyukan.   

Kemudian beliau sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya, dengan demikian terpeliharalah Al-Qur’an dari kesalahan dan kekeliruan.  Kebenaran Al’Quran  yang di turunkan kepada beliau antara lain di namai Al-Kitab dan Al-Qu’ran walaupun penerima dan masyarakat pertama yang di temuinya tidak mengenal baca tulis.

Adapun fungsi utama dari semua Al-Kitab yang pernah di turunkan oleh Allah kepada beberapa para Nabi dan Rasul adalah memberikan petunjuk ke jalan yang lurus, hal tersebut tidak dapat terlaksana tanpa memperlajari, membaca dan memahaminya secara benar.  Dan inti keseluruhan isi kandungan isi di dalam Kitab Al’Quran terdiri dari beberapa bagian antara lain : 

1 . Al-Quran mengandungi 114 Surah, Ayat Al-Quran Melebihi 6 Ribu ayat ( 6236 atau 6666 ), memiki 30 Juz, Memiliki 120 Hizib. Memiliki 1015030 Titik, Huruf sebanyak 323670, Kalimah atau Perkataan 77934. 87 surah di turunkan di Mekah dan 27 surah di turunkan di Madinah.  Al-Quran menamakan surah dengan 7 nama para Nabi : 1. Yunus. 2. Hud. 3. Yusuf. 4. Ibrahim. 5. Muhammad. 6. Nuh. 7. Luqman.

2 . Surah terpanjang Surah Al-Baqarah 286 ayat, Surah terpendek Surah Al-Kausar 3 ayat.  Surah Al-Fatihah di dahulukan dalam Al-Quran walaupun Surah Al-Alaq adalah surah pertama  kali di turunkan. Lafaz ” Allah ” terkandung dalam Al-Quran sebanyak 2707 kali. Dan 980 berbaris hadapan, 592 berbaris di atas, 1135 berbaris di bawah.   

3 . Kalimah ” Walyatalattof “ terletak di tengah-tengah kalimah Al-Quran dan hurup Tha terletak ditengah-tengah  kalimah Walyatalattaf.  29 Surah di mulai dengan huruf-huruf Al-Quran  5 surah di mulai dengan Al-Hamdulillah. 7 surah di mulai dengan perkataan Tasbih kepada Allah. 3 Surah di mulai dengan seruan kepada nabi 3 Surah di mulai dengan seruan wahai orang-orang yang beriman. 

4 . 5 Surah di mulai dengan Qul. 2 surah di mulai dengan seruan wahai manusia. 4 Surah di mulai dengan Huruf Tauhid ” Inna “. 15 surah di mulai dengan lafaz sumpah. Dan 15 surah mengandungi perintah sujud  sajadah 4 tempat dari pada wajib dan 11 lagi di sunatkan sujud sajdah. Dan lain sebagainya. 

Di dalam Al-Qur’an ada surat-surat tertentu dan ada pula ayat-ayat tertentu serta ada huruf-huruf tertentu yang memiliki kelebihan dan keistimewaan lebih dari pada suratayat, huruf lainnya, hal ini bukan untuk membeda-bedakan keutamaan Kalamullah, tetapi karena Allah dan Rasulnya memang telah mengabarkan adanya kelebihan dan keistimewaan tersendiri

Sabda Rasulullah Saw : Sesungguhnya Al-Quran itu ada makna lahir dan ada batinnya. Untuk semua batin ada batinnya. sampai tujuh lapis makna batin " ( Al-Hadist ) 

Al-Qur’an tidak diturunkan/dipahami hanya kepada golongan elit spiritual seperti Nabi dan Wali, tetapi juga kepada seluruh manusia yang bertingkat-tingkat kedudukan ruhaninya, karena manusia dalam dirinya sendiri adalah “ terbatas ” dan memiliki banyak kekurangan, maka Allah berkenan menurunkan wahyu, yang tak lain adalah representasi Tuhan itu sendiri, ke dalam bentuk yang bisa di pahami manusia, agar manusia bisa mengenal Tuhannya melalui sarana wahyu itu.

Jadi, sebagaimana kita lihat sekarang, Al-Qur’an diajarkan dalam bentuk kalimat, yang tersusun dari kata, yang tersusun dari huruf. kata Syekh al-Akbar Ibn ‘Arabi.  “ Kalimat adalah dari huruf, dan huruf adalah dari udara, dan udara adalah dari Nafas al-Rahman.”

Untuk memahami kalimat ini manusia memerlukan kehadiran dari al-Rahman, yakni Tuhan, karena hanya karena Dia-lah yang bisa menghidupkan apa-apa yang menjadi kandungan dari kalimat-kalimat itu.

Karena, seperti telah disinggung di atas, Al-Qur’an, atau “ Kalimat Allah,” tak lain adalah makhluk termasuk manusia, maka unsur penyusun dari seluruh ciptaan tak lain adalah  huruf dari tiupan “ Nafas al-Rahman.” Ketika Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia, yakni tiupan rahmat, maka kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalam dirinya d ihidupkan. Jadi, huruf-huruf dihidupkan, dihubungkan dan dibentuk menjadi makhluk atau kalimat-kalimat.

Setiap huruf, seperti ditunjukkan dalam ilmu fonetik modern, adalah tempat di mana nafas berhenti atau dibelokkan. Kombinasi huruf menjadi kalimat, dan kalimat menyampaikan makna dari si pembicara, yakni Allah. Karenanya dikatakan bahwa barangsiapa ingin bercakap dengan Allah hendaklah ia membaca al-Qur’an.

Jadi, Al-Qur’an adalah kitab yang hidup, kitab yang diturunkan dari aras kesucian, dan karenanya, agar kita bisa “menghidupkan” ayat-ayatnya, maka kita harus menghubungkan ruh kita dengan “ruh” Al-Qur’an. Hal ini hanya bisa terjadi apabila hijab hawa nafsu yang mengalahkan ruh kita telah diangkat, atau setidaknya dibuat tak berdaya sehingga cahaya ruh kita yang telah suci bebas dari cemar nafsu bertemu dengan cahaya Al-Qur’an.

Dalam hadis dikatakan bahwa tidak akan menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci dari hadats, yakni seseorang tidak akan “ menyentuh ” makna hakiki Al-Qur’an sebelum ia suci dari hadats hawa nafsu.  Kita ingat riwayat bahwa sebelum Muhammad menjadi Nabi, beliau adalah “ yang terpercaya ” ( Al-amin ) dan “ buta huruf ” ( Ummi), sebelum menerima wahyu, dadanya telah di bedah oleh malaikat untuk di sucikan hatinya.

Marilah kita pandang dari sudut lain, yakni kita pandang dari segi pragmatis maka kandungan Al-Qur’an dan isi di dalamnya bukan hanya ilmu pengetahuan yang lahir dan batin saja, tetapi juga dapat membantu menghadapi tantangan dan kendala dalam kehidupan dan juga bisa melahirkan keajaiban - keajaiban dalam kehidupan manusia.

Dalam kitab-kitab Ulama Sufi menafsirkan Ilmu Qolbu Quran  tidak menonjokan segi Ilmu Fikihnya melainkan dari segi Ilmu Spiritualnya.  Di dalamnya tersimpan ratusan bahkan ribuan rahasia dan keutamaan yang teramat agung, baik dalam kandungan arti, hikmah serta kegunaannya.  Oleh sebab itu harus di kaji dan di pahami, pada umumnya hanya sedikit sekali yang mengetahui. 

Dengan kurangnya pengetahuan mengenai akan rahasia dan manfaatnya yang terkandung dalamnya, Hal ini di karenakan minimnya rasa keyakinan atau karena sudah tersugesti bahwa kalimah qolbu quran sudah sering di baca sehingga menjadi terlalu mudah dan di anggap hal biasa dalam pikiran kita sendiri, memang pada umumnya manusia berfikir begitu bahwa sesuatu yang mudah/biasa adalah mudah dan biasa pula rahasia serta manfaatnya. 

Banyak para Auliya dan Ahli Hikmah yang di karuniai pengetahuan tentang Ilmu rahasia, khasiat dan keutamaan serta pengamalannya. Terkadang suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya, tetapi yang membedakan tata cara pengamalan dan penggunaannya, Yang menjadi pertanyaan sekarang ..... ?. Bagaimana khasiat atau keutamaannya bisa di realisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari ..... ?.  

Kami mengijazahkan program - program keilmuan yang mudah di mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman sekarang.  Ilmu Qolbu Quran banyak serat akan manfaat baik untuk berbagai tujuan  serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya.  Adapun manfaat Ilmu Qolbu Quran antara lain :  

KAROMAH ILMU QOLBU QURAN

A . Sarana melumpuhkan, menghilangkan, melunturkan, menyedot ilmu milik musuh. kekebalan dari segala senjata tajam,  memiliki pukulan yang membawa kematian,  tahan pukulan dari benda tumpul,  mementalkan musuh dari jarak jauh. membungkam musuh, membuka ilmu kekebalan musuhmenghilang dari pandangan lawan. agar tubuh tidak terlihat oleh orang yang berniat jahat.  agar terlepas dari rajai petugas.  mengunci sengatan lebah atau binatang berbisa. terlindungi dari segala macam kejahatan yang nyata atau gaib.  pagar gaib dari serangan orang jahat, jin makhluk gaib lainnya. Dan manfaat lainnya

B . Sarana pelaris dalam segala usaha apa saja,  membuat uang bibit kerezekian, mengunci hati orang berhutang agar membayar,  pengasihan pandangan mata, pengasihan lawan jenis. mendamaikan orang bertengkar,  istri tidak selingkuh,  agar di sayang oleh suami.  memperkuat syahwat.  Sarana pagar gaib keselamatan dari segala marabahaya.  membungkam musuh,  mengembalikan niat jahat orang lain agar menjadi niat yang baik.  membungkan binatang yang berbisa,  agar musuh tidak dapat melukai. menundukkan atasan, agar mudah mendapat pekerjaan,  menghentikan luka atau pendarahan. Dan manfaat lainnya

C . Sarana pengobatan medis dan non medis.  menghilangkan segala aura negatif di badan,  melunturkan dan mengobati segala penyakit sihir, ilmu hitam,   melancarkan persalianan,  mengobati orang yang kerasukkan, mengobati orang gila karena gangguan jin.  melunturkan dan membersihkan ilmu jahat pada diri sendiri. ditakuti oleh segala makhluk gaib,   menetralakan tempat yang angker,   meningkatkan kecerdasan, mandi kekebalan,  agar mudah mendapatkan ikan. menarik benda ghaib atau emas gaib,  memperkuat iman,  membuka mata batin.  membuka cakra dalam tubuh.  berkomunikasi dengan khodam, Dan manfaat lainnya. ( Di Maharkan. Hub : 0852 4624 5567

KETERANGAN 

1 . Adapun mengenai Mas kawin keilmuan atau Mahar keilmuan di atas, untuk menghargai waktu Kami dalam menyediakan syarat dan bahan Khotaman ilmu jarak jauh serta layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan pelajari.

2 . Bagi Anda yang berminat dengan program ini di persilahkan datang langsung ke Majelis kami,  Atau bisa di pelajari dari jarak jauh, tidak perlu datang kealamat kami dan penyempurnaan keilmuan bisa di pandu lewat jarak jauh ( Keilmuan di atas bisa diwariskan/diturunkan kepada anak keturunan atau orang lain ) 

3 . Kita akui yang namanya ilmu gaib/spiritual memang sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah + Garam asmak bertujuan untuk  penyelaras agar keilmuan yang di pelajari akan mudah serta mempercepat dan memperlancar dalam mengamalkan keilmuan apa pun.