Thursday, January 29, 2015

Menyikapi Ilmu Spritual


Bagi orang yang baru menapaki dunia Spiritual, Ilmu Supranatural. Ilmu Hikmah, atau Ilmu lainnya yang bersifat gaib diibaratkan orang yang buta tidak tahu apa-apa, di umpamakan mereka berada di padang pasir yang amat luas.

Apabila ia melangkah tidak tahu arah mata angin yang mana arah Utara, Selatan, Barat maupun Timur ...?. Harus melangkah ke mana. Dan kalau mencari ... ?.  Mencari ke mana dan apabila kalau membutuhkan bekal ... ?.  bekalnya apa...?.  Dan sudah barang tentu kebanyakkan mereka tidaklah tahu ... !    

Sesungguhnya nenek moyang kita telah mewarisi beragam ilmu hikmah, Ilmu gaib, Ilmu mistik, dari leluhur zaman dahulu, Ilmu spiritual yang bernuansa gaib, yang di maksud masih relevan bagi generasi sampai kapan pun. Karena ternyata masih banyak orang yang gemar dan senang menekuninya, mempelajari dan akhirnya memanfaatkannya,

Akan tetapi tentu saja dengan suatu catatan agar kiranya ilmu-ilmu tersebut di gunakan untuk tujuan yang bersifat positif. daya kekuatan gaib yang di pancarkannya demi untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum, memang cukup mumpuni selagi kita mengamalkannya dengan benar dan sungguh-sungguh. 

Buktinya kendati pun sekarang kita hidup dizaman serba canggih di mana instrument teknologi serba canggih dan spektakuler yang mencakup segala bidang seperti dalam bidang pertanian, bidang kedokteran, bidang industri, bidang penerbangan dan sebagainya, namun keberadaan ilmu-ilmu metafisika tetap saja masih sulit di lupakan. 

Banyak ahli Ilmu hikmah, paranormal pria maupun wanita, baik dari kalangan orang biasa juga dari kalangan bangsawan, kini muncul seperti cendawan di musim penghujan, mereka mengelar praktek di berbagai kota maupun di pelosok desa. Di antara mereka ada yang menawarkan jasa untuk Kepagkatan, Karier, Kerezekian, Pengasihan, Kesembuhan dan lain sebagainya.  

Memang kebutuhan manusia zaman sekarang lebih menuju pada hal-hal yang bersifat materi dan ekonomi. Yaitu, bagaimana agar rezeki lancar, urusan lancar, dll. Namun urusan ekonomi atau rezeki bukan segala-galanya, di zaman sekarang banyak orang yang mencari keselamatan, ketentraman, kedamaian, dan lain sebagainya. 

Karena hal itu sulit ia dapatkan, hal inilah yang menyebabkan manusia kembali kemasa lalu, ilmu yang terkesan kuno pun sekarang perlu dibongkar untuk dilestarikan, bagaimana tidak...! Penjahat zaman sekarang sudah tidak lagi takut dengan bunyi alarm atau securitiy, mereka justru lebih terang-terangan, sehingga ilmu gaib pun dapat di jadikan suatu alternatif untuk menghadapi hal-hal tersebut.  

Perbedaan orang zaman sekarang dengan orang-orang terdahulu terletak pada keyakinan terhadap ilmu dan kesungguhan dalam melakukan dan menjalani tirakatnya. Majunya tingkat rasio pada masyarakat secara tidak langsung mulai akan meminggirkan kepercayaan-kepercayaan terhadap hal-hal yang berbau mistik, 

Kesan ragu pun mulai banyak menghinggapi manusia di zaman sekarang, pada sisi lain banyak juga orang-orang yang jenuh dengan peradaban yang makin maju mereka mencoba berekreasi ke alam metafisis.

Masalahnya sekarang : Apa yang perlu kita ketahui dari ilmu gaib, ilmu magis, ilmu mistik itu…? Dan untuk apa kita mempelajarinya ...? terutama dalam kehidupan sehari-hari.  

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa ilmu-ilmu  zaman sekarang kalah sakti dan ampuh di banding ilmu-ilmu pada zaman dahulu, dan mengapa pada zaman sekarang ini jarang ucapan ( Doa ) seseorang di kabulkan Tuhan, padahal kalau kita melihat  pada masa lalu orang-orang yang terdahulu ucapannya begitu makbul, seolah-olah setiap ucapannya akan terjadi. Benarkah demikian…?

Orang-orang zaman sekarang cenderung memburu kwantitas bukan kwalitasnya, keampuhan orang zaman dahulu bukan di sebabkan ketinggian ilmunya,  melainkan ketinggian keyakinan dan ketulusan hatinya yang mendorong ilmu yang di milikinya menjadi berkah. dan mulut yang sering di buat selalu berbohong dan tidak jujur  maka hilang berkah segala doa dan ucapannya ( Tidak Jadi ).

Karena belum banyak kepentingan dan kebutuhan orang-orang zaman dahulu ia lebih bersikap ikhlas  dalam membantu, melayani orang, dari segi faktor inilah yang menyebabkan ilmu-ilmu mereka menjadi ampuh di antaranya :    

1 .  Karena ilmu yang di dapatnya lebih sulit dalam proses mendapatkannya, di banding orang di zaman sekarang, karena faktor sulit  itulah, mereka yang sudah mendapatkannya menilai ilmu sebagai barang yang sangat teramat suci dan berharga kemudian ilmu itu pun di sakralkannya.  

2 . Karena faktor keluguan dan kepolosan jiwa orang terdahulu, sikap orang zaman dulu ini sehingga melahirkan sikap yang selalu berbaik sangka sehingga seseorang yang mendapatkan suatu keilmuan langsung menjadi yakin dan mantap hatinya dan tidak banyak terlalu banyak menganalisis.  

Sedangkan orang zaman sekarang, karena kemajuan dalam menerima informasi, sehingga mereka menjadi lebih kritis sehingga berdampak dalam pemikirannya setiap hal yang baru datang disaring. Dan sudah barang tentu ini ada baiknya. 

Akan tetapi di dalam menyaringnya terlalu berlebihan dan terlebih lagi di sertai dengan pemikiran prasangka buruk yang menyebabkan mereka tidak mudah percaya dengan siapa pun.   

Dan bagaimana seseorang bisa mendapatkan manfaat dari suatu yang di curigai dan buruk sangka, hal-hal inilah yang menyebabkan orang di zaman sekarang tidak mensakralkan dan mensucikan ilmu bahkan cenderung berburuk sangka.Adapun kunci kekuatan suatu ilmu atau doa  adalah seumpama cermin.   

Doa kita akan terkabul atau tidak tergantung dari amal kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap sesama. Dengan kata lain terkabul atau gagalnya doa-doa kita merupakan cerminan akan amal kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. 

Bahkan sebelum kita mengucap doa, Tuhan sudah memenuhi apa-apa yang kita harapkan. Itulah pertanda, bahwa perbuatan dan amal kebaikan kita pada sesama, akan menjadi doa yang tak terucap, tetapi sungguh yang mustajab. Ibarat sakti tanpa kesaktian. 

Kita berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu seperti doa untuk kita sendiri. Doa akan memiliki kekuatan, asalkan kita mampu memadukan empat unsur di atas yakni : hati, ucapan, pikiran, dan perbuatan nyata. 

Dengan syarat perbuatan kita tidak bertentangan dengan isi doa, disisi lain amal kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan menjadi doa mustajab sepanjang waktu, hanya jika kita melakukannya dengan ketulusan hati.   

Dalam pemahaman ilmu hikmah atau ilmu gaib adalah bagaimana mendapat suatu keberkahan, kemakmuran, keselamatan dll, maka sesorang itu harus beristiqomah dengan memohon kepada Tuhan, pengertian dalam memohon itu sekaligus untuk mendekatkan diri kepadanya, dengan melalui suatu ilmu atau amalan tertentu sehingga seseorang itu merasa timbul kesaktian dan kekuatan dalam dirinya.   

Dewasa ini kita hidup dalam zaman tehnologi modern semua dengan hasil produksi teknologi tinggi ini kita berharap agar kita mendapat kenikmatan dan kebahagiaan dalam kehidupan ini. Tetapi sering kali justru terjadi sebaliknya, yaitu dari hasil produksi industri teknologi tinggi itu manusia diperbudak dan tidak jarang manusia dibunuh sendiri oleh alat yang diciptakannya.  

Akibat dari ilmu pengetahuan yang semakin komplek dan rumit ini, sering banyak menimbulkan eksesover-spesialisasi di berbagai bidang yang sedemikian rupa, hingga akibatnya manusia diasingkan dan dikotak-kotakkan oleh ilmu-ilmu dengan disiplin tertentu yang sangat ketat, 

Namun demikian tidak berarti bahwa kita harus menolak, membelakangi atau meninggalkan teknologi modern itu, akan tetapi justru sebaliknya kita harus meningkatkan ketrampilan dan peningkatan dalam bidang teknologi modern tersebut.  

Kita harus waspada dan berhati-hati bahwa ilmu yang berdasarkan serba rasio itu membuat manusia jiwanya menjadi gersang, kering tandus dalam bidang kerohanian, keindahan dan religius, karena itu, maka kita harus menganggap penting dan bermanfaat mempelajari ilmu-ilmu tersebut, 

Sejarah perkembangan ilmu gaib di Indonesia maupun Dunia banyak di warnai oleh mistik konvensional yang sudah ada sebelumnya, sehingga wajah ilmu gaib atau ilmu mistik pun menjadi campur aduk.  Namun, begitulah di dalam kehidupan kita keberagaman dan berkeyakinan adalah suatu kelengkapan dalam hidup. 

Ada sebagian dari mereka yang kukuh dengan keasliannya yang di dapatkan dari nenek moyang mereka dahulu secara turun menurun. Sedangkan sebagian dari mereka yang merupakan kelompok mayoritas, adalah mereka yang menerima masukkan dari luar karena ia sadar ilmu agama itu bersumber datangnya dari Tuhan.  

Kelompok mayoritas ini banyak memasukkan unsur agama dalam ilmu gaib.  apakah itu kaidah pengamalannya  atau amalan yang harus di baca dan di amalkan oleh sipelaku, banyaknya persilangan pendapat antar ilmu gaib dengan latar belakang yang berbeda dalam ilmu,

Saya tidak bermaksud untuk mengungkapkan misteri ilmu gaib secara total, final dan difinitif tetapi hanya untuk mengajak kepada kita semua berefleksi dan memulai mengungkapkan tetang misteri ilmu gaib dan untuk menyatukan pengertian tentang apa yang di maksud dengan Ilmu gaib, yang bersifat positif dan lain sebagainya. 

Karena itu semakin gencar manusia ingin mengetahui ilmu gaib, malah makin takjublah ia, karena pemahaman ilmu gaib tersebut adalah simbolisme dalam kehidupan manusia, maka kiranya juga tidak ada seorang pun manusia yang sanggup mengungkapkan misteri dan hakekat tentang ilmu-ilmu tersebut secara tuntas. 

Untuk itu di perlukan berbagai di siplin ilmu pengetahuan dan di butuhkan lebih dari satu kompi para ahli untuk mendekati dan mengungkapkannya.  menggali lebih dalam dan menguraikan secara jelas menuntut penalaran akal yang mengarah pada sistimatik, 

Mengingat alam fikiran dan budaya manusia pada umumnya “ Sintetis ”   dan mementingkan totalitas di mana olah rasa menduduki tingkat utama, pengalaman gaib termasuk dalam bidang pengalaman yang di sebut pengalaman religius.  

Pengalaman religius adalah pengalaman yang mendalam yang merangkum kenyataan sedemikian menyeluruh, sehingga manusia merasa terangkat kedemensi lain yang melampaui batas-batas dirinya, dari alam nyata ke alam gaib, yang rahasia yang tak terucapkan, di dalam pengalaman itu pun seluruh kenyataan yang di hadapinya menjadi terang, terbuka dalam cahaya yang lain pula.  

Dengan kata lain pengalaman gaib merupakan pengalaman batas yang bersifat transendental,   Bagi mereka yang untuk pertama kali berkenalan dengan ilmu gaib atau alam gaib mereka akan menemui kesulitan di dalam membentuk prihal gaib yang sebenarnya. 

Perlu di ketahui bagi yang menuntut atau yang belajar suatu keilmuan, tidak cukup di lakukan dengan mempelajari dan melafalkan pengertian-pengertian yang dinyatakan dan di ucapkan oleh sang guru spiritual misalnya : menghafal doa. mantera, puasa, tirakat, dan sebagainya.  

Mempelajari ilmu hikmah atau ilmu gaib merupakan suatu pekerjaan cukup berat. Lebih mudah belajar ilmu pasti dari pada ilmu tersebut, meskipun demikian lalu tidak berarti bahwa ilmu tersebut tidak dapat di pelajari, asal ada kemauan yang kuat dan sungguh-sungguh. 

Dan orang tidak perlu mempelajarinya lewat bangku Universitas, tetapi orang harus memenuhi syarat dan disiplin ilmu secara benar, semua orang wajib menutut ilmu, akan tetapi hanya sedikit sekali yang bisa mengamalkannya dan memiliki arti atas ilmu yang di milikinya. 

Tuhan memberikkan suatu ilmu dengan sebutan sama namun selalu ada hal yang berbeda yang di berikan sebagai suatu keistimewaan manusia dan oleh sebab itulah kita sebagai manusia tidak boleh merasa iri, dengki  sebaiknya saling memiliki, dan memiliki milik orang lain  dengan menuntut dan belajar apalagi yang bersangkutan kemudian mau meneruskan ilmu adalah suatu kebaikkan. 

Firman Allah   : “  Allah menganugrahkan Al-hikmah kepada siapa yang di kehendaki, dan barang siapa yang dianugrahi Al-hikmah itu, ia benar-benar telah di anugrahi karunia yang banyak, dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran “ ( QS Al-Baqarah : 269 ) 

Dalam menyikapi suatu keilmuan perlukah seorang Ustadz atau Ahli Agama menuntut ilmu kembali...? dan perlukan seorang Paranormal atau Ahli Supranatural,metafiska berguru dan menuntut ilmu kembali ... ?.  

Karena pada dasarnya di atas langit masih ada langit dan sesungguhnya ilmu tiada batasnya dan kepada siapa saja wajib untuk menuntut dan mencari ilmu dan pada hakekatnya ilmu itu tidak memiliki batas dan terbatasnya akan kemampuan manusia  yang terkadang membuat suatu ilmu itu ada ukuran cukup dan tidak cukupnya untuk mempelajari dan menuntut suatu ilmu. 

Setelah anda menuntut ilmu atau belajar dan syukurilah apa yang anda raih, dan anda pun akan menerima manfaat dari hasil yang anda pelajari. Baik untuk diri sendiri,  maupun untuk membantu orang lain. Inilah yang disebut dengan manfaat dan manfaat adalah kekuatan yang dapat berfungsi dan bisa dirasakan setiap orang dan sudah barang tentu akan berbeda hasilnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.  

Apabila ingin memperoleh puncak ilmu kesaktian sejati, karomah maunah,  Istidroj, Irhas di sebut khowariq lil adah yaitu Keluarbiasaan yang di berikan Allah kepada makhluknya secara hakiki hendaknya melakukkan berbagai hal seperti.

1 .  Rajin mengamalkan amalan tertentu, amalan tertentu itu bisa berupa hizib, asma, wirid, autad dan lain sebagainya. orang yag tekun melakukkan amalan-amalan tertentu ibarat orang yang selalu menabung energi-energi, sehingga dapat ia membutuhkan energi tersebut maka secara otomatis akan muncul dengan sendirinya.

2 . Sebaiknya melaksanakan atau mengerjakan ibadah kepada Allah yang wajib maupun yang Sunah, maka dengan ibadah maka akan menyebabkan dirinya lebih dekat kepada Tuhannya dan keimanan, keyakinan akan bertambah, jiwanya mendapat ketenangan, dan memiliki konsentrasi yang bagus.   

3 . Membiasakan mensucikan batin maupun rohaninya dengan menyendiri atau melakukkan tafakur pada di keheningan malam, yang bisa dengan menyadap kekuatan-kekuatan gaib melalui tafakur pada tempat-tempat yang di anggap khusus atau bisa di kerjakan di kediaman masing-masing.

4 . Meluruskan pikiran dan mensucikan hati, hal ini tidak mungkin bisa di capai jika seseorang belum mampu melakukan banyak kebajikan dan menghindari berbagai jenis kemaksiatan, dengan melakukan hal ini berarti memperberat amal shaleh dan meringankan amal yang buruk, maka maunah Allah akan selalu menyertainya.  

 5 . Harus bermakmum, mengikut ajaran dari seorang guru yang shaleh, seseorang tidak mungkin mencapai kesaktian tanpa bantuan orang lain, andakata ada jumlahnya seribu banding satu, secara umum ilmu turun pada manusia melalui seorang guru, minimal peran guru adalah sebagai penuntun dalam sebuah pelajaran. 

Ilmu kesaktian memiliki kekuatan luar biasa seperti berjalan di atas air, terbang di udara, melipat bumi, menimbulkan air, mendinginkan api, menarik makanan, kekuatan-kekuatan kegaiban lainnya. Dalam istilah sering di sebut dengan khowariq lil adah Keluarbiasaan yang di berikan Allah pada beberapa makhluk yang di berikan oleh Allah.

keluarbiasaan di kategorikan menjadi dua, yaitu yang bersifat baik dan yang bersifat tidak baik, dan keduanya tetap di ciptakan oleh Allah. Allah hanya memberitahu yang baik dan yang tidak baik. 

Makhluknya yang harus memilih. Jika di pilih yang baik, maka dia mengikuti taqdir baik, dan sebaliknya jika di pilih yang buruk, maka dia mengikuti taqdir buruknya, seperti taqdir seseorang harus menerima musibah yang datang, maka orang itu tidak bisa menghindarinya. Kejadian dari taqdir yang tidak bisa di pilih adalah merupakan rahasia Allah yang dapat di ambil hikmah yang terpendam di dalamnya.