Hizib berasal dari bahasa Arab “ Hizbun “ yang
diartikan sebagai lasykar, kumpulan, atau pasukan, dalam tradisi Arab kalimat
dari kata Hizib semula yang merujuk dari arti “ Berduyun-duyun” atau
dalam arti “ Berkelompok ” Dari itulah makna dari ada kata “ Hizbullah ” yang
di artikan sekumpulan bala tentara yang berjuang atas nama Allah.
Dibeberapa kamus seperti Lisanul Arab disebutkan bahwa
hizib selain bermakna “ sekutu ”, kata hizib juga berarti bacaan atau shalat
yang ditekankan oleh seseorang kepada dirinya sendiri. Hizib dalam arti di
antaranya disebutkan dalam sebuah Hadis : " Telah tiba kepadaku hizibku dari Al-Quran maka aku ingin diriku
tidak keluar sebelum menyelesaikannya ". (HR Ibnu Majah).
Pengertian Hizib adalah Sebuah kumpulan wirid yang
berasal dari Al’Qur’an atau Hadist Nabi yang digunakan untuk memohon
pertolongan kepada Allah untuk menghadapi macam persoalan baik yang lahir
maupun batin, baik itu urusan dunia ataupun akhirat.
Hizib pun semakna dengan wirid, Wirid diartikan juga
sebagai doa-doa yang diucapkan berulang-ulang setiap hari dengan bilangan
tertentu dan waktu tertentu, Bacaan wirid yang disusun para Alim ulama
sangat beragam, dengan unsur bacaan ma’tsurat ( yang bersumber dari Al-Qur’an
dan Al-Hadits ) dan ghair ma’tsurat ( bacaan doa yang disusun oleh dan para auliya
dan ulama-ulama salaf ).
Dikalangan ulama sufi arti kata hizib tidak jauh dari
arti tersebut, hanya saja agak lebih khusus. Hizib pun semakna dengan
wirid, Wirid diartikan juga sebagai doa-doa yang diucapkan berulang-ulang
setiap hari dengan bilangan tertentu dan waktu tertentu, Bacaan wirid yang
disusun para ulama sangat beragam, dengan unsur bacaan ma’tsurat ( yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits ) dan ghair ma’tsurat ( bacaan doa yang
disusun oleh ulama-ulama salaf dan para aulia ).
Sebuah hizib sejak awal dibuat oleh para Wali Allah
memang hanya untuk kalangan tertentu saja, oleh sang wali dianggap orang
tersebut memiliki kemampuan lebih, karena sebuah hizib mengandung kekuatan
dosis yang tinggi, dan hizib juga mengandung banyak rahasia-rahasia yang tidak
mudah dipahami oleh orang awam, oleh karena itu diperlukan ijazah dari seorang
ahli atau benar-benar memahami.
Dalam artian yang memiliki sanad ijazah
yaitu ilmu hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut, dan selain
itu diperlukan seorang guru untuk mendampingi dan ikut membantu si pengamal
dalam menata hati dan menghindari efek negatif dari suatu hizib tersebut.
Pada mulanya hizib memang hanya sebagai amalan pribadi
dari seorang syekh, mursyid karena kebetulan syekh itu memiliki santri atau
pengikut yang taat, maka amalan itu diturunkan kepadanya. Dan sebenarnya ilmu
hizib tidak berafiliasi dengan tarekat-tarekat tertentu saja, karena baik Imam
an-Nawawi maupun Syekh Ahmad al-Buni, memang tidak mendirikan tarekat.
Meskipun demikian, kedua hizib tersebut tetap tersebar
secara luas di tengah-tengah umat Islam dari kalangan Ahlusunah Waljamaah,
karena kedua ulama tersebut memang memiliki banyak murid yang menjadi perantara
transmisi pada generasi setelahnya.
Penyebaran hizib-hizib para syekh tersebut melalui
cara yang sangat beragam dan berbeda. Ada yang mewajibakan melakukan
persyaratan khusus atau tidak, ada yang sebagian melalui jalur tarekat ataupun
ajaran suluk dan sebagian yang lain melalui jalur mujarabat, akan tetapi mereka
memiliki satu kepercayaan yang sama yaitu kepercayaan akan kemujaraban doa-doa
tersebut untuk mencapai hajat tertentu.
Bahkan kepercayaan sepertinya sudah lebih umum
terjadi, khususnya di tengah-tengah masyarakat yang memiliki kepercayaan mistik
yang tinggi. Para syekh peletak hizib-hizib tersebut terkadang memberikan
garansi tertentu mengenai adanya kemujaraban doa-doa tersebut, di luar tujuan
utamanya sebagai amalan rutin untuk penempaan dalam mendekatkan diri kepada
Allah.
Tetapi yang disayangkan setelah melalui perjalanan
sejarah yang panjang, hizib-hizib itu mulai mengalami pergeseran makna atau
memiliki makna arti yang agak diubah, yakni tertukarnya tujuan utama dengan
tujuan sampingan. Sebab kalangan pengamal hizib seringkali lebih suka memahami
hizib sebagai sebuah doa mujarabat, daripada memahaminya sebagai bekal penting
dalam suluk.
Bagaimanapun hizib tetap harus dipahami sebagai sebuah
doa atau wirid, Sebuah hizib sejak awal dibuat oleh para Wali Allah memang
hanya untuk kalangan tertentu saja, oleh sang wali dianggap orang tersebut
memiliki kemampuan lebih, karena sebuah hizib mengandung kekuatan dosis yang
tinggi, dan hizib juga mengandung banyak rahasia-rahasia yang tidak mudah
dipahami oleh orang awam,
Oleh karena itu diperlukan ijazah dari seorang ahli
atau benar-benar memahami. Dalam artian yang memiliki sanad
ijazah yaitu ilmu hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut, dan
selain itu diperlukan seorang guru untuk mendampingi dan ikut membantu si
pengamal dalam menata hati dan menghindari efek negatif dari suatu hizib
tersebut.
Didalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ketika Nabi
Muhammad Saw dan para sahabat berperang dan bertempur melawan kaum musyrikin
dalam sebuah perang badar, Allah Swt sengaja menurunkan dan mendatangkan 5000
pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para
malaikat Allah yang di sebut “ Hizbullah”
Sebagaimana firman Allah : “ Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum
yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu
bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang
yang di dalam hatinya telah di tanamkan Allah keimanan dan Allah telah
menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu di
masukkannya mereka ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha,
merekalah golongan ( Hizbu ) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan ( Hizba )
Allah-lah yang beruntung “. ( QS. Mujadillah 22 )
Dalam perkembangannya kalimat kata hizib dalam tradisi
tariqat atau yang berkembang adalah untuk “ menandai ” sebuah bacaan tertentu
dan secara harfiah hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan
tentara, hizib juga dapat diartikan sebuahkumpulan ayat-ayat
suci Al'quran, zikir, doa yang disusun dengan tidak menggunakan hawa nafsu yang
jelek, buruk untuk di amalkan bagi pembacanya.
Pada umumnya dikalangan pengamal hizib sering kali
lebih suka memahami hizib sebagai sebuah doa mujarrabat dari pada memahaminya
sebagai bekal penting dalam suluk. tetapi bagaimanapun, yang terpenting, hizib
tetap harus dipahami sebagai sebuah doa.
Adapun pengamalan Hizib memiliki beragam tata caranya
setiap guru spiritual yang mengajarkan akan memiliki kaedah dan tata cara yang
berbeda-beda ketentuan itu berdasarkan pada situasi dan kondisi dalam
pengamalannya, dilingkungan para ulama ahli hikmah berpendapat bahwa Hizib
memiliki hikmah dan rahasia teramat besar bagi siapa saja yang
mengetahuinya.
Adapun jenis Ilmu apapun, orientasinya nilai pada suatu
keberhasilan, Tidak ubahnya seperti api ia bisa ada
dari usaha yang berbeda-beda, pada zaman dulu untuk mendapatkan api orang
melakukannya berbagai macam cara misalnya dengan menggosok-gosokkan ke sebuah
kayu atau ada yang membenturkan batu pada daun kering untuk memperoleh api.
Ketika peradaban dunia sudah maju dan berkembang, maka manusia tidaklah terlalu
sulit untuk mendapatkan sebuah api, bisa mendapatkan api cukup dengan menekam
kompor gas atau menekan tombol korek,
Dalam artian jika dengan cara yang sederhana bisa menghasilkan sebuah
api, kenapa kita harus susah dan repot seperti pada zaman dulu.
Dan tentunya sebagai seorang pengamal ilmu harus
menghormati perbedaan tata cara dan dalam pengamalan tersebut, Sebab hakikat
dari ratusan bahkan ribuan perbedaan itu adalah sebagai penentu bagi kita yang
mana yang paling baik dan paling cocok, maka kita seharusnya bersyukur akan adanya
perbedaan-perbedaan tersebut, karena perbedaan adalah rahmat
Allah.
Kami mengijazahkan program keilmuan yang mudah di
mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman
sekarang. Ilmu Hizib banyak serat akan manfaat
serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga kalangan orang awam, orang
biasa pun dapat mengamalkannya.
1 . HIZIB MALAIKAT Sarana akan di jaga dari berbagai macam
bahaya yang mengancam, dengan kata lain akan di jaga dan dilindungi dalam
setiap keadaan. baik dalam tidur maupun dalam kedaan jaga oleh ribuan malaikat
serta pengamalnya akan memiliki kembaran ghaib yang sering dilihat orang.
dapat mengirim bayangan sendiri untuk menjaga rumah, toko, gedung agar tidak
dimasuki orang jahat seperti maling dan perampok bahkan sihir. dapat membuat
pasukkan ghaib. Dan manfaat lainnya.
2 . HIZIB SYAITHON Sarana mengobati penyakit
akibat kesurupan dari bangsa iblis, setan, jin dan mahkluk ghaib lainnya,
mengobati penyakit non medis yang di akibatkan dari ilmu hitam, sihir, teluh,
santet, guna-guna, sebagai benteng dan pagar ghaib dari segala gangguan
mahkluk halus maupun niat jahat manusia, atau sebagai tirai ghaib bila masuk
kehutan, tempat yang angker, dan lain sebagainya. Dan manfaat lainnya.
3 . HIZIB PENGHANCUR Sarana agar ilmu kita
tidak bisa di cabut oleh orang yang jahat, untuk mencabut, membuang ilmu orang
yang dzalim, untuk mengobati orang yang kerasukkan, untuk menghilangkan hawa
negatif pada tubuh kita, sebagai pendingin ilmu atau meredam ilmu hizib atau
keilmuan lainnya yang bersifat panas, dan secara otomatis kita ilmu
kita tidak dapat di lihat dan di terawang orang. Dan manfaat lainnya.
4 . HIZIB AL-HIKMAH Sarana perlindungan
diri, keluarga, anak-anak, rumah dan harta benda dari segala marabahaya yang
bersifat negatif, Sarana pengobatan dari berbagai penyakit, Sarana terhindar
dari segala ilmu hitam, sihir, niat jahat baik dari bangsa jin maupun manusia,
Sarana mengunci dan memagari barang, senjata pusaka, memagar rumah, kebun.
Sarana ditakuti, disegani oleh atasan maupun bawahan, Sarana pengasihan
umum dan khusus, Sarana agar memperoleh anak laki-laki atau
perempuan, Sarana memudahkan dalam melahirkan, Sarana menyembuhkan
penyakit kesurupan, Sarana berkomunikasi dengan khodam, Sarana
terhindar dari senjata tajam, Sarana sebagai pagar gaib untuk keselamatan
secara zhahir maupun batin. Dan manfaat-manfaat lainnya.( Di Maharkan. Hub
: 0852 4624 5567 )
KETERANGAN
1 . Mas kawin keilmuan atau Mahar
tersebut untuk menghargai waktu kami dalam menyediakan Khotaman ilmu jarak jauh
dan layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk fisik
dari suatu produk yang Anda pesan dan anda pelajari. ( Keilmuan ini bisa diturunkan ke orang lain ) Dan keilmuan diatas bisa
dipelajari dari jarak jauh, dan tidak perlu anda datang kealamat kami dan
penyempurnaan ilmu bisa di pandu lewat jarak jauh. Atau bisa datang langsung ke
Majelis kami.
2 . Memang kita akui yang namanya ilmu gaib dan ilmu
lainnya, memang sangat sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami
menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah Mandi, Rajah
Karomah Minum + Garam Berasmak Minum sebagai sarana agar ilmu-ilmu yang
dipelajari atau ilmu apa saja yang anda dalami akan mudah dan sebagai penyelaras
keilmuan yang bermanfaat, mempercepat dan memperlancar Anda dalam mengamalkan
keilmuan.
3 . Keilmuan di atas memiliki kunci dan penutup ilmu serta
khasiat dan manfaat dan jenis ilmu tersebut. Sedangkan lamanya dalam
pengamalannya tergantung dari suatu ilmu yang anda pilih, karena terkadang
suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya akan tetapi yang membedakan tata
cara pengamalan dan penggunaannya oleh karena itu carilah suatu keilmuan
yang di rasa cocok dengan kemampuan diri Anda.