Sunday, January 25, 2015

Ilmu Hizib



Hizib berasal dari bahasa Arab “ Hizbun “ yang diartikan sebagai lasykar, kumpulan, atau pasukan, dalam tradisi Arab kalimat dari kata Hizib semula yang merujuk dari arti “ Berduyun-duyun”  atau dalam arti “ Berkelompok ” Dari itulah makna dari ada kata “ Hizbullah ” yang di artikan sekumpulan bala tentara yang berjuang atas nama Allah. 

Dibeberapa kamus seperti Lisanul Arab disebutkan bahwa hizib selain bermakna “ sekutu ”, kata hizib juga berarti bacaan atau shalat yang ditekankan oleh seseorang kepada dirinya sendiri. Hizib dalam arti di antaranya disebutkan dalam sebuah Hadis : " Telah tiba kepadaku hizibku dari Al-Quran maka aku ingin diriku tidak keluar sebelum menyelesaikannya ".  (HR Ibnu Majah).

Pengertian Hizib adalah Sebuah kumpulan wirid yang berasal dari Al’Qur’an atau Hadist Nabi  yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah untuk menghadapi macam persoalan baik yang lahir maupun batin, baik itu urusan dunia ataupun akhirat.

Hizib pun semakna dengan wirid, Wirid diartikan juga sebagai doa-doa yang diucapkan berulang-ulang setiap hari dengan bilangan tertentu dan waktu tertentu, Bacaan wirid yang disusun para Alim ulama sangat beragam, dengan unsur bacaan ma’tsurat ( yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits ) dan ghair ma’tsurat ( bacaan doa yang disusun oleh dan para auliya dan ulama-ulama salaf ).

Dikalangan ulama sufi arti kata hizib tidak jauh dari arti ter­sebut, hanya saja agak lebih khusus. Hizib pun semakna dengan wirid, Wirid diartikan juga sebagai doa-doa yang diucapkan berulang-ulang setiap hari dengan bilangan tertentu dan waktu tertentu, Bacaan wirid yang disusun para ulama sangat beragam, dengan unsur bacaan ma’tsurat ( yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits ) dan ghair ma’tsurat ( bacaan doa yang disusun oleh ulama-ulama salaf dan para aulia ).

Sebuah hizib sejak awal dibuat oleh para Wali Allah memang hanya untuk kalangan tertentu saja, oleh sang wali dianggap orang tersebut memiliki kemampuan lebih, karena sebuah hizib mengandung kekuatan dosis yang tinggi, dan hizib juga mengandung banyak rahasia-rahasia  yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, oleh karena itu diperlukan ijazah dari seorang ahli atau benar-benar memahami.  

Dalam artian yang  memiliki sanad ijazah yaitu ilmu hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut, dan selain itu diperlukan seorang guru untuk mendampingi dan ikut membantu si pengamal dalam menata hati dan menghindari efek negatif dari suatu hizib tersebut. 

Pada mulanya hizib memang hanya sebagai amalan pribadi dari seorang syekh, mursyid karena kebetulan syekh itu memiliki santri atau pengikut yang taat, maka amalan itu diturunkan kepadanya. Dan sebenarnya ilmu hizib tidak berafiliasi dengan tarekat-tarekat tertentu saja, karena baik Imam an-Nawawi maupun Syekh Ahmad al-Buni, memang tidak mendirikan tarekat. 

Meskipun demikian, kedua hizib tersebut tetap tersebar secara luas di tengah-tengah umat Islam dari kalangan Ahlusunah Waljamaah, karena kedua ulama tersebut memang memiliki banyak murid yang menjadi perantara transmisi pada generasi setelahnya.

Penyebaran hizib-hizib para syekh tersebut melalui cara yang sangat beragam dan berbeda. Ada yang mewajibakan melakukan persyaratan khusus atau tidak, ada yang sebagian melalui jalur tarekat ataupun ajaran suluk dan sebagian yang lain melalui jalur mujarabat, akan tetapi mereka memiliki satu kepercayaan yang sama yaitu kepercayaan akan kemujaraban doa-doa tersebut untuk mencapai hajat tertentu. 
Bahkan kepercayaan sepertinya sudah lebih umum terjadi, khususnya di tengah-tengah masyarakat yang memiliki kepercayaan mistik yang tinggi. Para syekh peletak hizib-hizib tersebut terkadang memberikan garansi tertentu mengenai adanya kemujaraban doa-doa tersebut, di luar tujuan utamanya sebagai amalan rutin untuk penempaan dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Tetapi yang disayangkan setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang, hizib-hizib itu mulai mengalami pergeseran makna atau memiliki makna arti yang agak diubah, yakni tertukarnya tujuan utama dengan tujuan sampingan. Sebab kalangan pengamal hizib seringkali lebih suka memahami hizib sebagai sebuah doa mujarabat, daripada memahaminya sebagai bekal penting dalam suluk.

Bagaimanapun hizib tetap harus dipahami sebagai sebuah doa atau wirid, Sebuah hizib sejak awal dibuat oleh para Wali Allah memang hanya untuk kalangan tertentu saja, oleh sang wali dianggap orang tersebut memiliki kemampuan lebih, karena sebuah hizib mengandung kekuatan dosis yang tinggi, dan hizib juga mengandung banyak rahasia-rahasia  yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, 

Oleh karena itu diperlukan ijazah dari seorang ahli atau benar-benar memahami. Dalam artian yang  memiliki sanad ijazah yaitu ilmu hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut, dan selain itu diperlukan seorang guru untuk mendampingi dan ikut membantu si pengamal dalam menata hati dan menghindari efek negatif dari suatu hizib tersebut. 

Didalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ketika Nabi Muhammad Saw dan para sahabat berperang dan bertempur melawan kaum musyrikin dalam sebuah perang badar, Allah Swt sengaja menurunkan dan mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat Allah yang di sebut “ Hizbullah” 

Sebagaimana firman Allah :  “ Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya.  Mereka itulah orang-orang yang di dalam hatinya telah di tanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu di masukkannya mereka ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha, merekalah golongan ( Hizbu ) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan ( Hizba ) Allah-lah yang beruntung “.  ( QS. Mujadillah 22 )

Dalam perkembangannya kalimat kata hizib dalam tradisi tariqat atau yang berkembang adalah untuk “ menandai ” sebuah bacaan tertentu dan secara harfiah hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan tentara,  hizib juga dapat diartikan sebuahkumpulan ayat-ayat suci Al'quran, zikir, doa yang disusun dengan tidak menggunakan hawa nafsu yang jelek, buruk untuk di amalkan bagi pembacanya. 

Pada umumnya dika­langan pengamal hizib sering kali lebih suka memahami hizib sebagai sebuah doa mujarrabat dari pada mema­ha­minya sebagai bekal penting dalam suluk. tetapi bagaimanapun, yang terpen­ting, hizib tetap harus dipahami sebagai sebuah doa. 

Adapun pengamalan Hizib memiliki beragam tata caranya setiap guru spiritual yang mengajarkan akan memiliki kaedah dan tata cara yang berbeda-beda ketentuan itu berdasarkan pada situasi dan kondisi dalam pengamalannya, dilingkungan para ulama ahli hikmah berpendapat bahwa Hizib memiliki hikmah dan rahasia teramat besar bagi siapa saja yang mengetahuinya. 

Adapun jenis Ilmu apapun, orientasinya nilai pada suatu keberhasilan, Tidak ubahnya seperti api ia bisa ada dari usaha yang berbeda-beda, pada zaman dulu untuk mendapatkan api orang melakukannya berbagai macam cara misalnya dengan menggosok-gosokkan ke sebuah kayu atau ada yang membenturkan batu pada daun kering untuk memperoleh api. 

Ketika peradaban dunia sudah maju dan berkembang, maka manusia tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkan sebuah api, bisa mendapatkan api cukup dengan menekam kompor gas atau menekan tombol korek,   Dalam artian jika dengan cara yang sederhana bisa menghasilkan sebuah api, kenapa kita harus susah dan repot seperti pada zaman dulu.

Dan tentunya sebagai seorang pengamal ilmu harus menghormati perbedaan tata cara dan dalam pengamalan tersebut, Sebab hakikat dari ratusan bahkan ribuan perbedaan itu adalah sebagai penentu bagi kita yang mana yang paling baik dan paling cocok, maka kita seharusnya bersyukur akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, karena perbedaan adalah rahmat Allah.  

Kami mengijazahkan program  keilmuan yang mudah di mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman sekarang.   Ilmu Hizib banyak serat akan manfaat  serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya.  

1 . HIZIB MALAIKAT  Sarana akan di jaga dari berbagai macam bahaya yang mengancam, dengan kata lain akan di jaga dan dilindungi dalam setiap keadaan. baik dalam tidur maupun dalam kedaan jaga oleh ribuan malaikat serta pengamalnya akan memiliki kembaran ghaib yang sering dilihat orang.  dapat mengirim bayangan sendiri untuk menjaga rumah, toko, gedung agar tidak dimasuki orang jahat seperti maling dan perampok bahkan sihir. dapat membuat pasukkan ghaib. Dan manfaat lainnya.  

2 . HIZIB SYAITHON  Sarana mengobati penyakit akibat kesurupan dari bangsa iblis, setan, jin dan mahkluk ghaib lainnya, mengobati penyakit non medis yang di akibatkan dari ilmu hitam, sihir, teluh, santet, guna-guna, sebagai benteng dan pagar ghaib dari segala  gangguan mahkluk halus maupun niat jahat manusia, atau sebagai tirai ghaib bila masuk kehutan, tempat yang angker, dan lain sebagainya. Dan manfaat lainnya.  

3 . HIZIB PENGHANCUR  Sarana agar ilmu kita tidak bisa di cabut oleh orang yang jahat, untuk mencabut, membuang ilmu orang yang dzalim, untuk mengobati orang yang kerasukkan, untuk menghilangkan hawa negatif pada tubuh kita, sebagai pendingin ilmu atau meredam ilmu hizib atau keilmuan lainnya yang bersifat panas,  dan secara otomatis kita ilmu kita tidak dapat di lihat dan di terawang orang. Dan manfaat lainnya. 

4 . HIZIB AL-HIKMAH   Sarana  perlindungan diri, keluarga, anak-anak, rumah dan harta benda dari segala marabahaya yang bersifat negatif, Sarana pengobatan dari berbagai penyakit, Sarana terhindar dari segala ilmu hitam, sihir, niat jahat baik dari bangsa jin maupun manusia, Sarana mengunci dan memagari barang, senjata pusaka, memagar rumah, kebun. Sarana ditakuti, disegani  oleh atasan maupun bawahan, Sarana pengasihan umum dan khusus, Sarana agar memperoleh anak laki-laki atau perempuan,  Sarana memudahkan dalam melahirkan, Sarana menyembuhkan penyakit kesurupan, Sarana berkomunikasi dengan khodam, Sarana   terhindar dari senjata tajam, Sarana sebagai pagar gaib untuk keselamatan secara zhahir maupun batin. Dan manfaat-manfaat lainnya.( Di Maharkan. Hub : 0852 4624 5567 )

KETERANGAN  

1 . Mas kawin keilmuan atau Mahar tersebut untuk menghargai waktu kami dalam menyediakan Khotaman ilmu jarak jauh dan layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan anda pelajari. ( Keilmuan ini bisa diturunkan ke orang lain ) Dan keilmuan diatas bisa dipelajari dari jarak jauh, dan tidak perlu anda datang kealamat kami dan penyempurnaan ilmu bisa di pandu lewat jarak jauh. Atau bisa datang langsung ke Majelis kami.   

2 . Memang kita akui yang namanya ilmu gaib dan ilmu lainnya, memang sangat sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah Mandi, Rajah Karomah Minum + Garam Berasmak Minum sebagai sarana agar ilmu-ilmu yang dipelajari atau ilmu apa saja yang anda dalami akan mudah dan sebagai penyelaras keilmuan yang bermanfaat, mempercepat dan memperlancar Anda dalam mengamalkan keilmuan.  

3 . Keilmuan di atas memiliki kunci dan penutup ilmu serta khasiat dan manfaat dan jenis ilmu tersebut. Sedangkan lamanya dalam pengamalannya tergantung dari suatu ilmu yang anda pilih, karena terkadang suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya akan tetapi yang membedakan tata cara pengamalan dan penggunaannya oleh karena itu carilah suatu keilmuan  yang di rasa cocok dengan kemampuan diri Anda.