Monday, January 26, 2015

Ilmu Syekh Siti Jenar






Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Quran dan Tafsirnya. Syaikh Siti Jenar sejak kecil sudah berhasil menghafal Al-Quran usia 12 tahun, ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka,

Setibanya di Malaka ayahnya yaitu Sayyid Shalih, Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad, Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan, sekaligus penasehat kesultanan Cirebon. 

Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu : Maulana Malik Ibrahim, Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi,  Sayyid Kahfi, dan Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali.

Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun. Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan.  

Diantara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah : Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain. 

Syaikh Siti Jenar adalah keturunan dari Rasulullah Saw.   Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar ( Sayyid Hasan Ali ) bin Sayyid Shalih bin Sayyid Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid ‘Ali Khali Qasam bin Sayyid ‘Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid ‘Alwi al-Mubtakir bin Sayyid ‘Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid ‘Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid ‘Ali Al-’Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Syekh siti Jenar lebih menunjukkan sebagai simbolisme, ajaran utama dari Syekh Siti Jenar yakni ilmu kesempurnaan hidup,  ( ilmu sangkan-paran ing dumadi ) asal muasal kejadian diri manusia, secara biologis manusia itu diciptakan dari unsur tanah merah saja yang berfungsi sebagai tempat  persemayaman roh selama didunia ini,

Sehingga jasad manusia tidaklah kekal dan pada akhirnya akan membusuk kembali ke asalnya yaitu ke tanah, dan selebihnya adalah roh Allah, yang setelah kemusnaan raganya akan menyatu kembali dengan keabadian. Itulah yang disebut manusia sebagai bentuk  dalam istilah “  Manunggaling Rasa  ” atau ( menyatu rasa ke dalam Tuhan ). 

Adapun semua hal yang ada di dunia ini memiliki aspek fisik dan metafisika, Demikian pula agama memiliki dua aspek tersebut. Syariat merupakan bentuk fisik dari agama, sedangkan bentuk metafisikanya ada dalam hakekat dari syariat agama. seseorang hendaknya mengetahui fisik atau syariat yang merupakan tata caranya mencapai spiritual, sedangkan metafisik atau hakekat sebagai bentuk pencapaian spiritualnya. 

Filsafat bukan membicarakan fisik dari segala yang ada, melainkan membicarakan metafisik atau sesuatu yang ada dibalik keadaan fisik, ajaran Siti Syeh Jenar lebih memberikan tekanan pada filsafat ketuhanan dan filsafat kebenaran dengan kata lain bukan lagi berhenti pada tataran syariat, tetapi telah melangkah pada tataran yang lebih tinggi yakni hakekat, al itulah yang membedakan dengan ajaran yang disampaikan para wali, yang lebih mengedepankan syariat. 

Meskipun demikian ajaran Syeh Siti jenar yang mengutamakan filsafat ketuhanan dan kebenaran mengarah kepada ajaran Islam yang umumnya disebut sebagai ilmu tasawuf. ajarannya mengutamakan pentingnya pengolahan kalbu  dengan implementasi pada ibadah-ibadah bersifat lahiriyah, beliau mengajarkan tentang falsafah kebenaran dan berusaha merumuskannya kedalam bentuk kearifan dan kebijaksanaan, 

Di situlah muncul kesan penyimpangan ajaran Syeh Siti Jenar jika dipandang dari perspektif penganut ajaran yang lebih mengutamakan syariat baku atau bagi yang memahami Al-Qur’an dan Hadits secara tekstual, terlepas dari munculnya kesan di atas, ajaran beliau memang banyak menyangkut perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, pandangannya mengandung nilai metafisik mengenai baik-buruk, dan salah-benar.

Sedangkan menurut ahli tasawuf bahwa Islam tidak sebatas syariat, melainkan ada tingkatan-tingkatan peribadatan yang wajib ditempuh yakni tarekat, hakekat dan makrifat, seseorang dapat disebut sebagai Islam sejati apabila telah mengamalkan tingkatan peribadatan secara utuh.  

Menurut Syeh Jenar, orang Islam kebanyakan yang masih awam ibarat sebagai kulit kelapa. Ilmunya masih sebatas berada di kulitnya saja, padahal untuk mencapai air kelapa, seseorang harus melewati kulit, lalu dagingnya dan barulah bisa mereguk air kelapanya ( makrifat ).

Perumpamaan Siti Jenar ini kira-kira dapar dipersonifikasi lebih jelas sebagai berikut : Syariat diumpamakan kulit kelapa,Tarekat diumpamakan tempurungnya,Hakekat diumpamakan sebagai daging kelapanya, dan Ma’rifat diumpamakan sebagai air kelapanya, maka sangat jauh dari tujuan pencapaian spiritual apabila seseorang mandeg pada tingkatan syariat saja. 

Syeh Siti Jenar tidak setengah-setengah dalam mengajarkan ajaran Islam,justru Siti Jenar menilai bahwa para wali, Tidak Semua para wali itu mengajarkan Islam secara keseluruhan dan para Murid masih baru pada tahap serabut kelapa saja, atau kulit, syariatnya sehingga banyak sekali yang masih dalam tahapan lahiriyah semata akan menjadikan kefasikan, 

Adapun kebenaran sejarah Syekh Siti Jenar beliau bukanlah dari seeorang cacing ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang. Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti  aadalah Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah : “ Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah ”. 

Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana wal Baqa, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy. Syaikh Siti Jenar adalah pengamal Ilmu Syari’at Islam, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. 

Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “ Allah... Allah... Allah... ” dan melakukan sholat, membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh. Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud, para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh. 

Banyak para Ahli Hikmah mengupas pengetahuan tentang ilmu rahasia, khasiat dari Syekh Siti Jenar bahkan sudah beratus-ratus tata cara dan rahasia, khasiat tersebut. Beberapa jenis Ilmu ini memiliki hikmah sangat besar, Hal ini untuk membantu menghadapi tantangan dan kendala dalam kehidupan dan juga bisa melahirkan keajaiban - keajaiban dalam kehidupan manusia.

Adapun jenis Ilmu apapun, orientasinya nilai pada suatu keberhasilan, Tidak ubahnya seperti api ia bisa ada dari usaha yang berbeda-beda, pada zaman dulu untuk mendapatkan api orang melakukannya berbagai macam cara misalnya dengan menggosok-gosokkan ke sebuah kayu atau ada yang membenturkan batu pada daun kering untuk memperoleh api. 

Ketika peradaban dunia sudah maju dan berkembang, maka manusia tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkan sebuah api, bisa mendapatkan api cukup dengan menekam kompor gas atau menekan tombol korek,   Dalam artian jika dengan cara yang sederhana bisa menghasilkan sebuah api, kenapa kita harus susah dan repot seperti pada zaman dulu

Dan tentunya sebagai seorang pengamal ilmu harus menghormati perbedaan tata cara dan dalam pengamalan tersebut, Sebab hakikat dari ratusan bahkan ribuan perbedaan itu adalah sebagai penentu bagi kita yang mana yang paling baik dan paling cocok, maka kita seharusnya bersyukur akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, karena perbedaan adalah rahmat Allah.  

Kami mengijazahkan program keilmuan yang mudah di mengerti dan sederhana untuk menerapkan aplikasi suatu ilmu pada zaman sekarang. Ilmu Syekh Siti Jenar  banyak serat akan manfaat  serta memiliki pengamalan yang mudah, sehingga kalangan orang awam, orang biasa pun dapat mengamalkannya.   

1 . ASMA WAHDATUL WUJUD  Sarana agar peka dalam menjalani  ilmu Spiritual dan  mampu menyempurnakan segala macam jenis keilmuan, Sarana membuka tirai ghaib. Sarana Indera batin lebih peka membangkitkan tingkat kesadaran akan diri sendiri atau sejatinya urip, sekejatian hidup, memudahkan untuk mencapai hakikat diri serta terbukanya suatu rahasia dan kebenaran yang hakiki, dan manfaat lainnya.   

2 .  ASMA SEJATI INGSUN Sarana membuka jalur pintu rezeki dari berbagai penjuru yang bermanfaat bagi pedagang, pengusaha, pegawai, Sarana meningkatkan daya kewibawaan dan kharisma, disegani lawan maupun kawan, menyembuhkan penyakit berat maupun penyakit ringan, membangkitkan indra ke enam, mampu menembus alam halus, mempertajam firasat, terhindar dari petaka dan bencana dalam hidup, menghilangkan goncangan badai rumah tangga, agar mendapat keturunan,  mendatangkan dan mencegah datangnya hujan, mencegah badai, melebur awan dan manfaat lainnya. 

3 . ILMU SOROG JUMENENG URIP   Sarana memiliki manfaat untuk mengetahui sejatinya ingsun, Sarana agar bertemu dan ditemui oleh Syekh Siti Jenar atau akan di temui oleh khadam ilmu Sorog Jumeneng Urif ini dan mengajarkan  berbagai macam cabang keilmuan, tentang ilmu-ilmu rahasia tentang Tuhan. dan manfaat=manfaat lainnya.    


 4 .  ILMU NOGO SOSRO    Sarana  memiliki senjata di alam ghaib misal kita raga sukma maka energi ilmu ini terlihat api yang menyala jika di hantamkan ke jin. bisa di gunakan untuk pertarungan di alam nyata. Sarana  penyembuhan  penyakit medis maupun non medis dan menyerap penyakit dan mengobati penyakit yang di akibatkan oleh pengaruh ilmu hitam, sihir Santet. Sarana  perisai pagar badan.  Sarana menolak dari segala musibah. Sarana menarik rezeki dari segala penjuru, Sarana di beri keberuntungan dari segala bidang, memudahkan karir dan jabatan, menguatkan kedudukan. Dan manfaat-manfaat lainnya. ( Di Maharkan. Hub : 0852 4624 5567 )

KETERANGAN  

1 . Mas kawin keilmuan atau Mahar tersebut untuk menghargai waktu kami dalam menyediakan Khotaman ilmu jarak jauh dan layanan jasa spiritual, Sedangkan yang Anda maharin adalah bentuk fisik dari suatu produk yang Anda pesan dan anda pelajari. ( Keilmuan ini bisa diturunkan ke orang lain ) Dam keilmuan di atas bisa dipelajari dari jarak jauh, dan tidak perlu anda datang kealamat kami dan penyempurnaan ilmu bisa di pandu lewat jarak jauh. Atau bisa datang langsung ke Majelis kami.   

2 . Memang kita akui yang namanya ilmu gaib dan ilmu lainnya, memang sangat sukar untuk di pelajari oleh sebab itulah Majelis kami menyiapkan Diktat Panduan ilmu secara tertulis + Rajah Karomah Mandi, Rajah Karomah Minum + Garam Berasmak Minum sebagai sarana agar ilmu-ilmu yang dipelajari atau ilmu apa saja yang anda dalami akan mudah dan sebagai penyelaras keilmuan yang bermanfaat, mempercepat dan memperlancar Anda dalam mengamalkan keilmuan.  

3 . Keilmuan di atas memiliki kunci dan penutup ilmu serta khasiat dan manfaat dan jenis ilmu tersebut. Sedangkan lamanya dalam pengamalannya tergantung dari suatu ilmu yang anda pilih, karena terkadang suatu ilmu itu sama nama dan sama manfaatnya akan tetapi yang membedakan tata cara pengamalan dan penggunaannya oleh karena itu carilah suatu keilmuan  yang di rasa cocok dengan kemampuan diri Anda.